Liputan6.com, Jakarta - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR pada Senin malam menggelar rapat internal membahas rangkaian sidang dugaan pelanggaran etik Ketua DPR Setya Novanto yang sudah 4 kali digelar. Rapat yang dimulai sekitar pukul ‎19.15 WIB itu digelar secara tertutup.
Namun, di tengah jalannya ‎rapat, tiba-tiba anggota MKD dari Fraksi Nasdem Akbar Faizal keluar dari ruangan. Ia langsung memanggil awak media untuk menceritakan kalau dirinya dilaporkan ke MKD oleh sesama anggota dari Fraksi Golkar Ridwan Bae.
"Saya ingin sampaikan sesuatu, tiba-tiba saya disodorkan surat ini begitu saya masuk.‎ Ini adalah surat dari Wakil Ketua DPR yang ditandatangani Fahri Hamzah perihal pengaduan anggota MKD namanya Ridwan Bae dari Dapil Sulawesi Tenggara yang mengadukan saya ke MKD‎," kata Akbar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/12/2015) malam.
Advertisement
Anggota Komisi III DPR ini mengaku heran, karena Ridwan Bae memperkarakan dirinya telah membocorkan informasi rahasia MKD kepada publik khususnya awak media. Ia pun menduga ada motif di balik pelaporan tersebut, sebab Ridwan Bae adalah yang paling ngotot sidang etik Ketua DPR Setya Novanto tak dilanjutkan.‎
"Anda tahu Ridwan Bae salah satu yang minta sidang Novanto dihentikan. Kayaknya yang dimaksud ini karena statement saya pada pukul 00.30 WIB. Itu tentang sesuatu yang sebenarnya bukan membuka informasi ke publik, tapi adalah informasi yang ditanya wartawan dan sebenarnya saat itu seluruh persidangan di DPR tidak boleh lagi," tegas Akbar.
Baca Juga
Laporkan Balik‎
Setelah dirinya dilaporkan ke MKD, Akbar mengaku geram dan akan melaporkan balik Ridwan Bae. Dalam laporannya, Akbar akan mengadukan Ridwan Bae karena menghadiri konfrensi pers Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukan) beberapa waktu lalu di kantornya.
‎
"Atas alasan inilah, staf saya akan membuat surat ke MKD, melaporkan mereka yang menghadiri jumpa pers Pak Luhut," ujar Akbar.
Mantan politisi Hanura ‎ini pun menyatakan tantangannya terhadap Ridwan Bae untuk sama-sama berhadapan di MKD. "Itu adalah pelanggaran etika. Dan akan saya hadapi di MKD," tandas Akbar.