Tarif Bus Terintegrasi Busway Turun, dari Rp 6.000 Jadi Rp 3.500

Tarif itu mulai diberlakukan pada Senin 4 Januari 2016 besok.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Jan 2016, 16:16 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2016, 16:16 WIB
Bus BKTB Kembali Mogok
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Bus-bus yang tergabung dalam Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) dengan Rute PIK-Monas akan diganti. Bus semula dengan jenis kendaraan single Bus rapid transit (BRT) akan diganti dengan bus sedang yang jenisnya sama dengan bus-bus Feeder yang dioperasikan Kopaja.

Menurut Dirut PT Transportasi Jakarta ANS Kosasih, penggantian 6 bus single BKTB dengan 20 bus sedang merupakan sesuai karakteristik penumpang rute PIK-Monas (sekarang menjadi PIK-Waduk Pluit-Monas-Balai Kota). Yaitu penumpangnya tidak banyak namun frekuensinya sering, sehingga bus sedang dalam jumlah lebih banyak akan lebihh tepat dengan karakteristik penumpang.

"Ke depannya kami tiadakan istilah BKTB agar tidak membingungkan penumpang. Kami hanya akan memiliki rute Transjakarta reguler, feeder, bus kota dan Jabodetabek saja" ujar Kosasih dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (3/1/2016).

Semua bus tersebut, kata dia, akan dikenakan tarif yang sama yaitu Rp 3.500 sekali jalan dan boleh transit ke mana saja. Jadi tidak membingungkan.

"Karena itu mulai hari Senin (4 Januari 2016) ini tarif BKTB yang semula Rp 6.000 kami turunkan menjadi Rp 3.500 juga. Jadi satu tarif di bawah satu manajemen Transportasi Jakarta." ujar dia.

Kosasih menyatakan, ini merupakan terobosan dari Gubernur DKI Ahok yang ingin memudahkan warganya menggunakan transportasi keluar-masuk DKI Jakarta. Dengan begitu, mereka mau beralih dari kendaraan pribadi ke Angkutan Umum Transjakarta.

Semula feeder bus tersebut itu dioperasikan tanpa kernet dengan maksud agar tidak ada transaksi Keuangan di atas bus. Namun untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja di DKI, maka Transjakarta akan tetap menerapkan sistem kernet atau On-Board di atas semua bus yang dikelolanya.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya