Liputan6.com, Ciamis - Setelah disemayamkan di rumah duka, Neni Wahyuni, siswa SD yang tewas dibunuh ayah kandungnya sendiri, dimakamkan di kampung halamannya di Desa Pamarican, Ciamis, Jawa Barat.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (7/1/2016), pada Rabu 6 Januari 2015 siang, suasana duka menyelimut di Kampung Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Ciamis. Neni Wahyuni akhirnya dimakamkan.
Baca Juga
Teman-teman dan guru korban tampak terpukul atas kematian Neni. Mereka tidak menyangka, Neni, siswa yang rajin dan pintar itu tewas dengan cara mengenaskan.
Advertisement
Tangisan dari nenek dan saudara korban kembali pecah, saat jasad Neni dimasukkan ke liang lahat.
Adalah Entis Supriatna, ayah kandung sekaligus pembunuh Neni. Neni dibunuh dengan cara dicekik menggunakan tali plastik lalu digantung.
Awalnya polisi menduga Neni bunuh diri dengan cara gantung diri. Namun polisi mulai curiga dengan menghilangnya Entis setelah kematian anaknya.
Setelah ditangkap diinterograsi, akhirnya Entis mengaku bahwa ialah yang membunuh anaknya sendiri.
Kepada polisi, Entis mengaku awalnya ia mengajak anaknya untuk bunuh diri bersama dengan alasan sayang kepada anaknya. Namun ajakan itu ditolak Neni. Entis pun akhinya membunuh Neni.
Setelah anaknya tewas, Entis berniat menggantung dirinya sendiri. Namun, tali yang digunakan untuk menggantung lehernya tiba-tiba putus.
Rupanya konflik rumah tanggalah yang mengakibatkan nyawa Neni melayang.
Apa pun alasanya, menghilangkan nyawa orang lain adalah perbuatan melanggar hukum. Kini Entis mendekam di balik penjara untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.