Geramnya BNN Lihat Peredaran Narkoba di Lapas

Setelah menyaksikan sendiri, kata Buwas, Yasonna Laoly baru percaya.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 04 Mar 2016, 12:09 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2016, 12:09 WIB
Komjen Buwas
Komjen Budi Waseso atau Buwas. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Budi Waseso menceritakan, awalnya sulit memberantas jaringan narkoba di lembaga pemasyarakatan (lapas). Sebab mulanya Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly tak percaya ada narkoba di tahanan.

"Awalnya Pak Menkumhan tidak percaya. Sampai akhirnya dia saksikan sendiri ada peredaran narkoba bebas sekali sangat leluasa. Saat itu anggota kami juga mendampingi," ungkap Buwas saat menerima kunjungan pimpinan MPR di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (4/3/2016).


Setelah Yasonna mengetahui peredaran narkoba di lapas, pria yang karib disapa Buwas itu bisa meminta izin bila sewaktu-waktu salah satu lapas digerebek petugas BNN. Hal itu disampaikan sebagai bentuk keprihatinan atas sulitnya menembus dinding birokrasi Lapas.

"Dengan Menkumham sebenarnya agak miris sampai saya sampaikan mau nyerang segala. Itu bukti kegeraman kami," imbuh dia.

Mantan Kabareskrim Polri itu mengatakan, penanganan narkoba tidak bisa dikerjakan sendiri oleh BNN dengan segala keterbatasan yang dimiliki. Karena itu butuh peran dari lembaga lain dan masyarakat untuk mencegah dan memberantas narkoba.

"Harus seperti pak Presiden katakan, harus seluruhnya terlibat," pungkas Buwas.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya