Liputan6.com, Jakarta - President University (Presuniv) resmi membuka Fakultas Kedokteran dan Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Program Profesi.
Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 689/E/O/2023 pada tanggal 22 Agustus 2023.
Baca Juga
Menurut Rektor President University (Presuniv) Prof Dr Chairy, kesehatan merupakan faktor yang sangat vital dalam meningkatkan produktivitas pekerja baik pada saat ini maupun di masa mendatang.
Advertisement
Salah satu isu strategis dalam bidang kesehatan adalah ketersediaan tenaga dokter. Selain kekurangan jumlah dokter, masalah lain Indonesia adalah distribusinya yang timpang. Ini karena kondisi geografisnya.
Dia mengatakan, di beberapa kota, terutama di kota-kota besar di Jawa, jumlah dokter lebih dari cukup. Sementara, di sejumlah daerah, terutama di luar Jawa, jumlah dokter masih sangat terbatas.
"Kehadiran Fakultas Kedokteran dan Program Studi Pendidikan Dokter, Presuniv, diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk mengatasi kurangnya jumlah tenaga dokter di Indonesia, termasuk distribusinya," ujar Chairy di Cikarang yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Kamis (24/8/2023).
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pekerja di seluruh Indonesia mencapai 135 juta orang. Sementara, untuk Kabupaten Bekasi dengan jumlah penduduk mencapai 3,2 juta jiwa, sebanyak 1,7 juta atau hampir 47% di antaranya merupakan pekerja. Bagi para pekerja, isu kesehatan dan keselamatan kerja menjadi sangat penting.
"Merujuk data global trend of occupational accidents and fatal work related diseases tahun 1027 yang dirilis International Labour Organization, kejadian penyakit akibat kerja (PAK) yang berakibat fatal mencapai 6,3 kali lipat lebih banyak dibandingkan kejadian kecelakaan kerja. Dan, sebanyak 85% mortalitas disebabkan oleh PAK," papar Chairy.
Pentingnya Fakultas Kedokteran
Chairy menjabarkan, menurut The International Commission on Occupational Health, selama 2022, cedera akibat kerja ternyata dapat menurunkan angka PDB hingga 5,4%. Jadi, cedera akibat kerja bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Dalam konteks itulah Presuniv memandang penting isu Kesehatan Kerja. Apalagi Presuniv berada di kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, kawasan industri Jababeka," kata dia.
"Itu sebabnya kehadiran Fakultas Kedokteran dan Program Studi Kedokteran di Kabupaten Bekasi menjadi sangat penting. Apalagi Fakultas dan Program Studi Kedokteran, Presuniv, ingin meraih keunggulan dalam bidang kesehatan kerja," sambung Chairy.
Selain itu, lanjut dia, dengan lokasi yang berada di kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, dan kawasan industri lainnya, ini akan memberikan dampak yang positif bagi para lulusan Fakultas Kedokteran.
"Banyaknya perusahaan yang ada di kawasan ini sekaligus akan membuka lapangan kerja bagi para lulusan," kata Chairy.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Presuniv Prof Dr dr Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M Kes menjelaskan, selain ingin meraih keunggulan tersebut, pihaknya juga akan mengembangkan Academic Health System (AHS).
Menurutnya, AHS merupakan ekosistem kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, yakni penyedia layanan kesehatan yang ada di Kabupaten Bekasi, seperti klinik, Puskesmas, dan rumah sakit, kalangan industri, pemerintah, dan Fakultas Kedokteran Presuniv.
"Jadi, Presuniv tidak hanya mendirikan Fakultas Kedokteran, tetapi juga ingin membangun AHS di Kabupaten Bekasi," kata Budi.
Advertisement
Ingin Berikan Kontribusi
Selain itu Budi menegaskan, visi Fakultas Kedokteran adalah ingin memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan pendekatan kesehatan kerja, serta unggul di tingkat nasional dan internasional pada tahun 2027.
"Itu sebabnya Fakultas Kedokteran Presuniv mengusung tagline From Bekasi, for Indonesia, to the World," ucap dia.
Budi menyebut, adapun keunggulan Fakultas Kedokteran Presuniv di antaranya akan menggunakan bahasa Inggris dalam kegiatan perkuliahannya.
"Sejak tahun pertama perkuliahan di Presuniv sudah menggunakan bahasa Inggris. Jadi Fakultas Kedokteran harus ikut dengan tradisi tersebut," kata Budi.
Ia menyambut positif penggunaan bahasa Inggris dalam perkuliahan.
"Dengan fasih berbahasa Inggris, akses mahasiswa ke berbagai publikasi ilmiah atau event internasional menjadi lebih terbuka," ucap Budi.
Penguasaan bahasa Inggris juga mempermudah mahasiswa memperluas jejaring ke lingkungan internasional.
"Jejaring semacam ini penting bagi lulusan Fakultas Kedokteran yang ingin berkarier di luar negeri, atau melanjutkan jenjang pendidikannya di sana," terang Budi.
Akan Kembangkan Layanan Kesehatan Primer
Budi mengatakan, Fakultas Kedokteran Presuniv menerapkan early exposure sejak tahun pertama perkuliahan dimulai. Yang mana, kata dia, mahasiswa diperkenalkan dengan kondisi kerja, dalam hal ini ekosistem kesehatan sejak dini.
"Beberapa kegiatan pembelajaran, selain dilaksanakan di kampus juga dilaksanakan di fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas, klinik swasta, klinik industri, serta rumah sakit swasta dan pemerintah. Diharapkan hal ini dapat memproyeksikan jenjang karir yang akan ditempuh oleh lulusan Fakultas Kedokteran Presuniv," ucap dia.
Budi juga menegaskan bahwa Fakultas Kedokteran Presuniv akan mengembangkan layanan kesehatan primer.
"Kami akan fokus pada upaya pencegahan dan promosi kesehatan kerja. Fakultas Kedokteran tidak hanya akan menjalankan fungsi pendidikan, tetapi kehadiran Fakultas Kedokteran Presuniv juga akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Hal ini akan dilakukan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan penelitian," jelas Budi.
Advertisement