Liputan6.com, Jakarta - Insiden kebakaran melanda tabung chamber hiperbarik Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT), RSAL Mintohardjo, pada Senin 14 Maret 2016. 4 Orang yang melakukan terapi hiperbarik meninggal dunia.
Sehari setelah kejadian, seluruh aktivitas di RSAL Mintohardjo yang berada di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, ini berjalan seperti sedia kala.
Pantauan Liputan6.com, Selasa (15/3/2016), sejumlah orang masih silih berganti masuk ke dalam RSAL Mintohardjo untuk berobat. Meski saat ini ruang chamber Pulau Miangas tengah dilangsungkan olah TKP oleh tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).
Advertisement
"Masih normal. Tadi saya berobat, masih tetap pelayanannya," ucap seorang pasien wanita yang enggan disebutkan namanya.Â
Baca Juga
Hal senada juga diungkapkan seorang anggota TNI AL yang bertugas. Menurut dia, pelayanan RSAL Mintohardjo tetap sedia kala. Baik itu pengobatan, perawatan, maupun lainnya tak terganggu signifikan dengan peristiwa kemarin.
"Masih, masih normal," ujar dia.
Meski demikian, pengamanan RSAL Mintohardjo saat ini sangat ketat.‎ Siapapun yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Khususnya awak media dilarang memasuki area RSAL Mintohardjo.
Kebakaran sebelumnya terjadi di ruang tabung chamber Pulau Miangas, Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) RSAL Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin 14 Maret 2016 siang.
Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 4 orang tewas. Mereka adalah mantan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol (Purn) Abubakar Nataprawira dan Ketua PGRI Sulistyo.
Selain itu, Edi Suwardi Suryadiningrat dan Dimas Qadar Radityo. Keduanya diketahui merupakan besan dan adik dari menantu Irjen Pol (Purn) R Abubakar Nataprawira.