Janji Wanita Emas: Setop Transjakarta, Perbanyak Metro Mini

Soal keamanan di Metro Mini dan Kopaja, bakal calon gubernur DKI Jakarta Hasnaeni atau wanita emas akan memberikan dan memasang CCTV.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Mar 2016, 12:40 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2016, 12:40 WIB
20160318-Balon-Gubernur-DKI-Jakarta-Hasnaeni-Moein-FRS
Balon Gubernur DKI Jakarta, Hj. Hasnaeni Moein memberikan kartu nama ke sopir metro mini di Terminal Blok-M, Jakarta, Jumat (18/3). (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta 2017 Mischa Hasnaeni Moein yang menjuluki dirinya 'wanita Emas' mengunjungi Terminal Blok M, Jakarta Selatan. Dalam kunjungannya, dia sempat masuk ke dalam Metro Mini dan Kopaja yang sedang ngetem atau menunggu penumpang.

Dalam kesempatan itu, Hasnaeni memberikan dukungannya kepada sopir Metro Mini dan Kopaja. Dia mengatakan, tidak akan menghapus kedua angkutan tersebut.

"Karena Metro Mini dan Kopaja mau dihapus Ahok, saya ke sini memberikan support. Kalau saya terpilih nanti, saya tidak menghapus Kopaja dan Metro Mini. Nanti saya kasih pinjaman tanpa agunan ke pemilik, agar bisa meremajakan busnya," ujar Hasnaeni di lokasi, Jumat (18/3/2016).

Dengan pinjaman ke pemilik Metro Mini dan Kopaja, dia berencana tidak akan memperbanyak bus Transjakarta yang kini menjamur.

"Kita akan setop mengadakan busway (bus Transjakarta) baru. Jadi armada Metro Mini dan Kopaja saja yang diperbanyak. Pemilik akan kita berikan subsidi," tutur Hasnaeni.

Nantinya, soal keamanan di bus, Hasnaeni akan memberikan dan memasang closed circuit television (CCTV). "Saya juga akan memasang CCTV, biar aman," ungkap politikus Partai Demokrat itu.

Bukan hanya itu saja, dia mengklaim akan memberikan pendidikan khusus agar sopir Metro Mini dan Kopaja tidak ugal-ugalan saat membawa penumpang.

"Saya juga akan memberikan pelatihan khusus. Cukup satu pekan saja. Itu Hasnaeni yang akan melakukan semua," tutur dia.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana memusnahkan angkutan umum yang tak layak operasi, seperti Metro Mini, secara bertahap. Apalagi setelah banyak kecelakaan melibatkan Metro Mini yang menghilangkan korban jiwa. Pemusnahan dilakukan dengan cara menambah jumlah bus baru.

Meski begitu, dia tetap menawarkan solusi kerja sama dengan sejumlah pemilik Metro Mini agar bersedia bergabung dengan manajemen PT Transjakarta. Pihaknya juga bersedia menampung awak bus untuk dilatih menjadi pengemudi yang profesional.

"Saya enggak mau mengatakan Anda punya bus sekian, harus sekian, tidak. Yang penting kamu sanggup berapa, karyawan kamu yang enggak keserap akan kami serap. Kami akan jalankan 24 jam. Jadi 1 bus minimal butuh 4 sopir, 1 kernet," tutur Ahok di Balai Kota, 16 Februari 2016.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya