Liputan6.com, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar Rapat Paripurna ke-23 pembukaan masa sidang IV usai masa reses, di Gedung DPR Senayan, Jakarta.‎ Rapat dipimpin Wakil Ketua DPR Agus Hermanto didampingi pimpinan lainnya, kecuali Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Usai Agus Hermanto membuka rapat, Ketua Komisi IV DPR Edhy Prabowo langsung memberikan interupsi terkait rencana pembangunan perpustakaan yang diprakarsai Ketua DPR Ade Komarudin.
"Mengingat situasi ekonomi sekarang sulit di mana petani sawit dan karet menjerit. Harga titik terendah satu kilo karet tidak lebih mahal dari satu kilogram beras," kata Edhy dalam rapat paripurna, Rabu (6/4/2016).
Untuk itu, politikus Partai Gerindra ini‎ mengimbau agar Ketua DPR mengurungkan niatnya tersebut agar tidak menjadi pro dan kontra dan tidak memperburuk citra DPR di masyarakat.
"Alangkah baiknya DPR mengambil langkah bijak sampai situasi ekonomi kembali atau setidaknya sampai petani karet mendapat harga layak," ujar Edhy.
Interupsi Edy Prabowo itu pun dijawab Ketua DPR Ade Komarudin usai membacakan pidato pembukaan. Pria yang akrab disapa Akom ini mengatakan, dirinya tidak bisa sendiri mengambil keputusan apakah rencana pembangunan perpustakaan DPR itu diwujudkan atau tidak.
"Menyangkut pembangunan gedung, itu merupakan usulan cendekiawan yang datang pada kami. Usulan itu bagus tapi selalu diakhiri satu kata. Pimpinan hanya speaker tidak bisa ambil keputusan tanpa usul pemangku pimpinan dalam hal ini pimpinan fraksi," jawab Akom.
Politikus Partai Golkar ini melanjutkan, jika nanti pihaknya telah melakukan rapat dengan seluruh fraksi di DPR serta pemerintah, maka akan diputuskan terkait pembangunan perpustakaan tersebut. Baginya, bisa tidaknya pembangunan perpustakaan DPR dibangun tidak masalah.
"Kalau diputuskan dalam rapat pimpinan fraksi itu baru keputusan tapi kita harus diskusi dengan pemerintah. Kalau pemerintah enggak setuju, kita DPR enggak bisa juga apa-apa. Kita juga pertimbangkan,"Â Akom menandaskan.
Pembangunan Perpustakaan DPR Dapat Kritikan di Rapat Paripurna
Ketua DPR Ade Komarudin diminta menghentikan rencana pembangunan perpustakaan di Gedung Parlemen.
diperbarui 06 Apr 2016, 18:05 WIBDiterbitkan 06 Apr 2016, 18:05 WIB
Suasana Rapat Paripurna ke-23 DPR masa persidangan IV tahun sidang 2015-2016 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3). Dari 555 anggota DPR, rapat paripurna dihadiri 323 anggota dewan. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Prediksi Final Supercoppa Italiana, Inter Milan lawan AC Milan: Derbi Sengit di Riyadh
Ciri-Ciri Penyakit Ginjal Stadium Awal, Bisa Dilihat dari Kulit
Dalam Sebulan Terakhir, Komdis PSSI Jatuhkan Sanksi Berat dengan Total Denda Rp1 Miliar Lebih
Cuan Awal Tahun, Intip Pilihan Saham saat January Effect
Memahami Kata Ganti Orang Ketiga: Penggunaan dan Contoh
Resep Iga Sapi yang Lezat dan Menggugah Selera, Bisa Jadi Menu Sehari-Hari
Kevin De Bruyne Pilih Fokus untuk Kembali Raih Kemenangan Meski Masa Depannya di Man City Jadi Sorotan
6 Potret Lawas Rina Nose saat Kuliah, Nostalgia Reuni Teman Jurusan Teater
Wabah HMPV Merebak, China Ngotot Negaranya Aman Dikunjungi Wisatawan
Hal yang Paling Ditakuti Dajjal, si Musuh Umat Akhir Zaman jelang Kiamat
Belum Ada Susu di Menu Makan Bergizi Gratis Perdana, Mengapa?
5 Fakta Terkait Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Hari Ini di Sejumlah Daerah