Liputan6.com, Solo - Masyarakat Indonesia di banyak tempat, pada kenyataannya, biasa menjauhi bahkan menolak anak-anak yang menyandang HIV-AIDS. Di banyak kesempatan, anak-anak yang menyandang HIV-AIDS, yang biasanya tidak lagi punya keluarga karena orangtuanya meninggal karena virus mematikan itu, dibiarkan telantar.
Di tengah situasi ini, seorang tukang parkir di Solo, Jawa Tengah, tampil ke depan. Meski penghasilan Puger Mulyono sebagai tukang parkir jelas terbatas.
Baca Juga
Baca Juga
Puger mendirikan panti asuhan khusus untuk anak-anak yang menyandang HIV-AIDS. Sekarang, Puger merawat langsung 15 anak dan mendampingi perawatan 98 anak pengidap HIV di Solo dan sekitarnya.
Advertisement
Saksikan kisah Puger Mulyono selengkapnya dalam Sosok Minggu Ini yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (10/4/2016).