Jokowi: Operasi Militer Selain Perang Tak Bisa Diremehkan

Jokowi berharap latihan tersebut dapat menumbuhkan pemahaman mengenai perlindungan sumber daya laut.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 12 Apr 2016, 10:06 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2016, 10:06 WIB
20151118-Keterangan-Pers-Jokowi-FF
Presiden Joko Widodo saat ditanya wartawan terkait kisruh pencatutan namanya dan Wapres Jusuf Kalla oleh seorang anggota DPR dan pengusaha demi jatah saham PT Freeport Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/11). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menghadiri acara Latihan Multilateral Komodo 2016 yang dilaksanakan di Kota Padang, Sumatera Barat. Jokowi berharap latihan tersebut dapat menumbuhkan pemahaman mengenai perlindungan sumber daya laut, kerja sama regional, dan peningkatan sumber daya manusia di sektor maritim.

"Sudah lama kita memunggungi laut, memunggungi teluk, memunggungi samudra. Masa depan Indonesia adalah poros maritim," ujar Jokowi melalui Tim Komunikasi Presiden, Selasa, (12/4/2016).

Jokowi mengajak seluruh elemen bekerja keras membangkitkan budaya maritim Nusantara, serta memperkuat diplomasi dan pertahanan maritim. "Ayo ke laut. Di laut tersimpan harapan. Di laut tersimpan kejayaan. Banyak ombak, banyak kehidupan," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Selain bertujuan mengangkat Indonesia menjadi poros maritim dunia, kata Jokowi, latihan yang juga dihadiri armada militer dari beberapa negara tetangga di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia itu untuk menyamakan persepsi mengenai operasi kemanusiaan. "Saya memahami bahwa salah satu perang yang paling berat adalah perang untuk memenangkan kemanusiaan," ucap dia.

Dengan latihan ini, Jokowi berharap budaya maritim akan semakin kokoh dan semakin memperkuat kerja sama angkatan laut dalam operasi kemanusiaan. "Operasi militer selain perang (OMSP) ini tidak dapat diremehkan," Jokowi menandaskan.

Dalam acara latihan bersama itu, Jokowi didampingi Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Menteri Koordinator bidang Maritim Rizal Ramli, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya