Liputan6.com, Sawahlunto - Ale-ale apam, yang juga dikenal sebagai pinukuik, adalah salah satu makanan khas Sumatera Barat yang telah lama menjadi favorit masyarakat.
Dilansir dari berbagai sumber, camilan ini ini berasal dari Desa Silungkang Duo, Kota Sawahlunto. Dengan bentuk bundar dan warna dominan putih kecokelatan, ale-ale apam sering dibandingkan dengan serabi dari Jawa.
Meski serupa, makanan ini memiliki cita rasa khas yang berbeda, yakni perpaduan rasa gurih, enak, dan tekstur empuk yang disukai oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Advertisement
Proses pembuatan ale-ale apam menggunakan cetakan logam, yang kemudian dipanggang dengan api dari sabut kelapa.
Teknik memasak tradisional ini tidak hanya mempertahankan keaslian rasa, tetapi juga menghasilkan aroma wangi yang menggugah selera. Tidak perlu waktu lama, penganan ini akan matang dengan warna kecokelatan yang sempurna.
Ale-ale apam paling nikmat disantap pada pagi hari, ditemani secangkir kopi atau teh panas, menjadikannya pilihan sarapan yang sederhana namun istimewa.
Bagi siapa pun yang berkunjung ke Sumatera Barat, mencicipi ale-ale apam adalah pengalaman kuliner yang tidak boleh dilewatkan.
Kudapan ini tidak hanya menawarkan rasa lezat tetapi juga menjadi simbol kekayaan budaya kuliner tradisional yang terus dilestarikan.