Liputan6.com, Jakarta - Pencurian dengan modus hipnotis kembali terjadi di kawasan Jakarta Barat. Mike, karyawan PT Pelni sore ini menjadi korban.
Mike kehilangan smartphone-nya. Namun, perempuan 28 tahun itu cepat sadar sebelum dompet dan barang berharga lainnya raib.
"Pas badan dan wajah saya dingin dan merasa ada yang aneh, dia (pelaku) langsung turun angkot," tutur Mike kepada Liputan6.com, di Palmerah Jakarta Barat, Senin (18/4/2016).
Warga Rawa Belong ini menangis dan berlari ke kantor polisi, sebab gagal meneriaki maling kepada tiga kawanan pencopet bermodus hipnotis itu.
"Saya-nya udah bengong aja saat dia nyentuh pundak saya," ujar Mike.
Padahal, Mike sudah meletakkan tas dan barang berharga di pangkuannya dengan erat. Saat sadar, dia langsung berteriak kepada sopir, yang baru saja menurunkan tiga pria berpakaian rapi itu.
"Saat mau ngejar, mereka udah naik motor bertiga dan kabur. Mereka kayak pegawai kantoran gitu," kata dia.
Baca Juga
Saat ingin melaporkan ke Polsek Palmerah, Mike ragu kalau barangnya bakal kembali. Perempuan itu hanya ingin pengalaman nahas itu tak terulang lagi atau dialami orang lain.
"Nggak usah deh pak, yang penting saya nggak mau lagi ada korban. Kemarin teman saya juga begitu," terang Mike menolak tawaran polisi membuat laporannya.
Mike merasa beruntung, hanya smartphone merek Apple yang berhasil digasak para pencopet. Uang dan dompet yang ia letakkan di samping ponselnya tak ikut raib.
"Untung cepat sadar," ucap Mike yang menyadari badan dan wajahnya terasa dingin dan kaku akibat hipnotis.
Beberapa polisi pun bergerak. Mereka langsung berkomunikasi lewat handytalky (HT). "363, Timor Kupang Pati Palmerah (pencurian di Palmerah)," ujar seorang polisi mengabarkan rekannya.
Namun, karena memilih tak melaporkan pencurian yang ia alami, Mike memilih pulang sembari menangis. "Suami aja deh yang ngurusinnya," pungkas Mike sambil berlalu.