China Ingin Barter Samadikun dengan Napi Teroris Suku Uighur

Luhut menilai kasus yang membelit Samadikun dengan suku Uighur berbeda.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 21 Apr 2016, 14:54 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2016, 14:54 WIB
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan menggelar konferensi pers terkait demo sopir taksi yang anarki. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengakui ada permintaan barter tahanan dengan pemerintah China, pasca otoritas negeri panda tersebut membantu penangkapan buron kasus BLBI Samadikun Hartono, 14 April 2016.

"Ada (permintaan). Tapi kalau Uighur kita akan bicara sendiri karena legal case-nya berbeda," ungkap Luhut di Jakarta, Kamis (21/4/2016).

Meski demikian, kata Luhut, Indonesia tidak serta merta tunduk dengan permintaan tersebut. Adapun kasus yang melilit suku Uighur, suku yang tinggal wilaya otonom China di Xinjiang, adalah kasus terorisme.

Catatan Liputan6.com, sebanyak 5 orang suku Uighur ditangkap karena kasus terorisme. Empat diantaranya ditangkap saat berada di Poso dan hendal bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timut (MIT) pimpinan Santoso, September 2014.

Sementara seorang lainnya ditangkap dalam rencana serangan teror, Rabu 23 Desember 2015.

Luhut optimistis malam ini Samadikun sudah sampai di Indonesia dan akan langsung dieksekusi penjara

"Kita mau Samadikun bisa segera dibawa ke Indonesia," tegas Luhut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya