Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik Ujang Komarudin menyebut duet Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir merupakan opsi terbaik untuk dipilih masyarakat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Kolaborasi antarkeduanya bisa saling melengkapi satu sama lain.
Ujang mengatakan, Ganjar Pranowo merupakan pemimpin daerah yang sudah berpengalaman hingga dua periode menjabat sebagai gubernur. Selain itu Ganjar juga tercatat sebagai Anggota DPR RI selama sepuluh tahun.
Baca Juga
Erick Thohir Apresiasi Kerja Keras Shin Tae-yong di Media Korea Selatan: Menghormati Semua Pencapaiannya
Timnas Indonesia Wajib Bersatu dan Berjuang di 4 Pertandingan Tersisa Kualifikasi Piala Dunia 2026
Erick Thohir Pamer Pencapaian Timnas Indonesia di 2024, Didorong Kontribusi Signifikan Shin Tae-yong
Menurut Ujang, pengalaman Ganjar sebagai kepala daerah sangat pas jika diduetkan dengan Erick Thohir yang berpengalaman sebagai pengusaha sukses dan profesional.
Advertisement
"Dengan Ganjar bisa saling melengkapi, Pak Ganjar berpengalaman memimpin daerah, Pak Erick berpengalaman di bidang ekonomi. Ini juga kombinasi opsi yang bagus untuk dipilih masyarakat," ujar Ujang kepada wartawan, seperti dikutip Selasa (21/2/2023).
Terlebih Erick Thohir merupakan figur yang memiliki catatan mentereng sebagai Menteri BUMN. Di bawah komandonya, pendapatan BUMN terus melonjak.
Pada tahun 2023 ini, diproyeksikan laba bersih perusahaan-perusahaan pelat merah bisa mencapai Rp303,7 triliun.
Pengalaman Erick Thohir sebagai pengusaha sukses juga membuat namanya semakin potensial untuk mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
Â
Erick Dibutuhkan Indonesia untuk Atasi Tantangan Ekonomi
Keahlian Erick Thohir di sektor ekonomi diyakini mampu membawa Indonesia menghadapi berbagai krisis global, termasuk resesi yang menghantui negara-negara di dunia.
"Erick Thohir dengan latar belakang pengusaha, Menteri BUMN dan berpengalaman di bidang ekonomi. Tentu dia pilihan yang rasional dan dibutuhkan Indonesia terutama di tengah krisis global," ucap Ujang menandaskan.
Advertisement