Kata JK Soal Politik Uang di Munaslub Golkar

Terkait pertemuan seorang calon ketua umum dengan para pemilik suara, kata JK, harus dilihat dulu maksud dari pertemuan itu.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 12 Mei 2016, 15:27 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2016, 15:27 WIB
20160125-Penutupan Rapimnas Golkar-Jakarta-Angga Yuniar
Wapres Jusuf Kalla saat menutup Rapimnas Partai Golkar 2016, Jakarta, Senin (25/1/2016). Salah satu hasil Rapimnas adalah akan diselenggarakannya Munaslub Golkar 2016 (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku tak tahu persis aturan main dalam pencalonan ketua umum dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar. Sehingga dia tak mau berkomentar banyak soal banyaknya praktik politik uang dalam pemilihan caketum.

"Saya tidak tahu batasannya itu etik itu," kata JK di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (12/5/2016).

Terkait pertemuan seorang calon ketua umum dengan para pemilik suara, kata JK, harus dilihat dulu maksud dari pertemuan itu.

"Ya tergantung pertemuannya. Kalau maksud pertemuannya menjurus ke politik uang tentu salah," ujar JK.


Calon Ketua Umum Golkar Ade Komarudin dikabarkan ketahuan melakukan pertemuan dengan petinggi Golkar dari daerah di salah satu hotel di Jakarta. Saat ini Komite Etik tengah memproses dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Ketua DPR itu.

Ade Komarudin direncanakan menjalani sidang etik di Bali sebelum Munaslub berjalan. Mengingat semua petinggi Golkar berada di Bali untuk menghadapi Munaslub.

Meski begitu, anggota Tim pemenangan Ade Komarudin, Bambang Soesatyo membantah adanya pertemuan tersebut, terlebih ada upaya suap untuk memenangkan Ketua DPR yang akrab disapa Akom itu.€Ž

"Tidak ada suap dan tidak ada pertemuan, saya jamin itu,"Ž kata Bambang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya