Kapolda Metro Jaya Jenguk Reserse yang Ditembak di Tangerang

Moechgiyarto ingin memastikan anggota reserse yang terkena tembakan mendapat perawatan yang baik dari pihak rumah sakit.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 11 Jun 2016, 03:16 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2016, 03:16 WIB
Polisi ditembak begal
Polisi yang ditembak begal dirawat intensif di RS Omni Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Tangerang - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto mengunjungi Rumah Sakit Omni Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Jumat malam. Dia ingin memastikan anggota reserse yang terkena tembakan mendapat perawatan yang baik dari pihak rumah sakit.

Tiba di rumah sakit, Kapolda langsung menuju salah satu ruangan untuk menanyakan kondisi terkini Bripka Saefudin kepada dokter dan anggotanya yang berada di rumah sakit tersebut.

"Saat ini masih di kamar operasi, kita belum bisa minta keterangan rinci. Kita akan tunggu hasilnya dari dokter, sejauh mana kondisi yang bersangkutan," kata Moechgiyarto usai mengunjungi anggota reserse Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan itu.

Dia pun membenarkan bila sebelumnya ada baku tembak antara dua polisi, Bripka Saefudin bersama Aipda Saiful Gofur dengan dua pelaku curanmor.

Awalnya, kedua anggota serse ini curiga dengan gerak-gerik kedua pelaku. Saat dihampiri, keduanya malah kabur dan terjadi kejar-kejaran.

"Pada saat kejar-kejaran itu ternyata pelaku membawa senpi. Terjadilah itu (baku tembak), dua pelaku meninggal, dari kami juga kena dua-duanya," tutur Moechgiyarto.

Dengan adanya kejadian ini, Moechgiyarto menganggap ini adalah tantangan untuk kepolisian kedepannya. Dalam bertugas harusnya berhati-hati dan tetap waspada, terutama dalam menghadapi pelaku curanmor.

Meski demikian, dia menegaskan kepolisian tetap akan menindak tegas pelaku-pelaku curanmor ini. "Kalau ada pelaku-pelaku curanmor, tindak tegas tanpa kompromi," kata Moechgiyarto.

Donorkan Darah

Sementara itu, belasan anggota kepolisian dari Polda Metro Jaya beramai-ramai mendonorkan darah untuk mencukupi kebutuhan darah Bripka Saefudin yang tertembak di perutnya oleh pelaku curanmor.

Saat ini, Bripka Saefudin sudah keluar dari kamar operasi untuk mengambil proyektil peluru dari dalam perutnya. Namun, selama dan pascaoperasi, Bripka Saefudin membutuhkan banyak darah.

Dari 15 kantung darah yang didonorkan, satu di antaranya darah Moechgiarto yang ikut mendonorkan darahnya.

"Ini salah satu bentuk kekeluargaan yang sangat kita apresiasi," tutur Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat di RS Omni.

Ade juga menjelaskan kondisi terkini Bripka Saefudin pascaoperasi pengangkatan proyektil sudah sadarkan diri. "Secara medis saya tidak bisa menjelaskan secara detil, yang jelas kebutuhan transfusi darahnya meningkat," kata Ade.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya