2 Penembakan Saat Ramadan, Polda Sebut Pelaku Pakai Senpi Rakitan

Jumat 10 Juni 2016 ada baku tembak antara polisi dan begal di Cipondoh. Hari ini, showroom Lamborghini ditembaki orang tak dikenal.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 12 Jun 2016, 16:26 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2016, 16:26 WIB
Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Kejahatan dengan menggunakan senjata api (senpi) terjadi sepanjang Ramadan ini. Seperti penembakan polisi di Cipondoh, Tangerang pada Jumat 10 Juni 2016 dan showroom Lamborghini di Jakarta Selatan ditembaki orang tak dikenal pada Minggu pagi.

Tidak menutup kemungkinan, senjata yang digunakan adalah senapan ilegal atau rakitan.

"Begini. Ini kan senjata api rakitan dan bukan legal. Kalau legal enggak ada masalah. Legal kan sudah tertata, dalam artian perizinannya. Ini yang jadi masalah kan ilegal, senjata api rakitan kan," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono di kantornya, Jakarta, Minggu (12/6/2016).

Menurut dia, para penjahat sudah mulai banyak yang ahli dalam merakit senjata.

"Dalam perkembangannya masyarakat kita ini ternyata para pelaku kejahatan sudah pandai merakit senjata, seperti jenis revolver yang kemarin (penembakan di Cipondoh)," ungkap Awi.

Bukan hanya itu, lanjut dia, senjata rakitan pada saat ini sangat mirip dengan yang asli.

"Kasat mata mirip, tapi kan itu rakitan, rakitan kan manual ya, bukan seperti senjata kita yang semi automatis itu," tutur Awi.

Pada Jumat lalu, polisi dan pencuri motor terlibat adu senjata di Cipondoh. Dua polisi rubuh akibat kejadian itu. Keduanya langsung di bawah ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Sedangkan pelaku tewas dengan beberapa luka tembakan.

Sementara Minggu (12/6/2016), showroom Lamborghini ditembak tiga kali dari depan. Polisi pun masih mencari pelaku dan motif penembakan tersebut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya