Liputan6.com, Jakarta - Berbagai cara baru terus dilakukan para sindikat narkoba untuk mengelabui petugas. Seperti penyelundupan sabu asal Tiongkok yang menggunakan power bank atau penyimpan daya sebagai kemasannya.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Rudy Herianto Adi Nugroho, mengatakan pengungkapan kasus ini berawal dari penangkapan Vahri Mustari di Jalan BTP, Blok M No 9 Makassar, Sulawesi Selatan pada 21 April lalu.
Saat itu, polisi menyita barang bukti lima paket sabu, yang masing-masing 0,5 kilogram lebih atau 518 gram. Sabu ini didapat dari Yulianti dan Tony Kamil.
"Kemudian pada Selasa (14/6/2016) tersangka Yulianti dan Tony Kamil ditangkap di kosan Alton 50, kamar 3, Kramat, Jakarta Pusat, dengan barang bukti satu paket plastik sabu 50 gram yang akan dikirim pada Vahri Mustari," ujar Rudy di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (24/6/2016) sore.
Menurut Rudy, semua pelaku ini merupakan jaringan yang sama, dan bisa saja memiliki jaringan yang lebih besar. Mereka saling terkait, kedua tersangka mengaku semua sabu didapatkan dari Getsdheli.
Setelah menggali keterangan dari mereka, Rudy melanjutkan, akhirnya penyidik mengendus keberadaan Getsdeli dalam waktu kurang dari 10 hari.
"Kami menangkap tersangka Getshdeli Rabu (22/6) di Apartemen Center Point Tower C, Lantai 16 Nomor 22, Bekasi Barat. Ditemukan kembali empat kotak kardus besar berisi 551 power bank yang berisikan sabu 22.040 gram (22 kg)," jelas dia.
Titik terang jaringan ini mulai terungkap setelah Gestdeli masuk penjara. Ia tak mau sendirian menanggung hukuman.
Dari mulut Gestdeli, kata Rudy, polisi menemukan warga negara asing (WNA) bernama Izzu. Namun, barang haram asal Tiongkok itu masih sulit diungkap. Mereka lenyap tak berbekas.
"Tersangka Getshdeli mengaku sudah mendapatkan keuntungan Rp 40 juta selama menjadi kurir," ujar Rudy. Ia menambahkan, puluhan kilogram sabu itu bernilai sekitar Rp 30 miliar.
Polres Jakbar Ungkap Penyelundupan Sabu dalam Power Bank
Menurut Rudy, para pelaku ini merupakan jaringan yang sama, dan bisa saja memiliki jaringan yang lebih besar.
diperbarui 24 Jun 2016, 17:42 WIBDiterbitkan 24 Jun 2016, 17:42 WIB
Menurut Rudy, semua pelaku ini, merupakan jaringan yang sama, dan bisa saja memiliki jaringan yang lebih besar.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hidup Ruwet Banyak Masalah? Amalkan Wirid Singkat Ijazah Habib Novel Ini
Pembanguan Sekolah Terdampak Gempa Garut 5.0 Gunakan Bata Plastik Daur Ulang
Hasil Livoli Divisi Utama 2024: LavAni Juara Usai Menang Dramatis Atas Indomaret
3 Gelandang yang Bisa Direkrut Manchester United di Era Ruben Amorim: Termasuk Jebolan Akademi Klub
Hasil Liga Inggris: Arsenal Kembali ke Jalur Kemenangan, Lumat Nottingham Forest
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester City vs Tottenham, Segera Tanding di Vidio
Mengenal Keunikan Baju Bodo, Pakaian Adat Sulawesi Selatan
Dulu Dukung Anies, Relawan Hijau Hitam Kini Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta
Hasil China Masters 2024: Sabar/Reza Tembus Final
Jakarta Dental Exhibition International (JADE) Sukses Kenalkan Inovasi Teknologi Kedokteran Gigi di Indonesia
Dapatkan Link Live Streaming Liga Italia Serie A AC Milan vs Juventus, Segera Tayang di Vidio
Hasil Liga Italia: Inter Milan Gilas Hellas Verona