Naluri Jadi Senjata BNN Ungkap Ratusan Kilo Sabu di Pademangan

Beragam modus dilakukan bandar menyelundupkan narkoba. Beberapa kali pula aparat menggagalkannya. Ini senjata ampuh mengungkap narkoba.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 23 Jun 2016, 12:41 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2016, 12:41 WIB
20150918-Kasus-Narkoba-Jakarta
Barang bukti jenis sabu 15,5 Kg yang berhasil diamankan Polisi dari tersangka Warga negara Nigeria, Jakarta, Jumat (6/3/2015). Modus yang dilakukan dalam sindikat tersebut melalui mesin pompa air. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek pergudangan di Ancol Barat III, Pademangan, Jakarta Utara. Dari lokasi penggerebekan, sabu kualitas wahid dengan berat ratusan kilogram diamankan.

Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengatakan, penggungkapan itu merupakan hasil penelusuran anggota dengan mengutamakan naluri. Pasalnya, modus penyelundupan barang haram di Indonesia semakin baru dan mampu mengelabuhi alat pemeriksaan.

"Justru itu. Ini diperlukan militansi anggota dan naluri anggota. Kita harus benar-benar jeli," tutur pria yang akrab disapa Buwas di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (23/6/2016).

Buwas menjelaskan, dalam kasus sabu kotak besi, pihaknya bersama tim terkait menaruh kecurigaan terhadap kotak yang tiba di Bea Cukai. Sebab, barang yang tiba itu sangat janggal untuk di impor.

"Seperti yang tadi malam. Bahwa ini ada satu kotak besi berat yang harus diimpor. Menurut naluri kita, bahwa ini sebetulnya tidak perlu diimpor. Karena bisa dibuat di Indonesia dan impor itu lebih mahal. Tapi untuk apa? Ini kecurigaan kita," terang dia.

Jenderal polisi bintang tiga itu menegaskan bahwa setiap petugas baik BNN maupun Bea Cukai, serta instansi terkait lainnya, perlu semakin menajamkan naluri kecurigaan terhadap modus-modus peredaran narkotika lainnya. "Perlu insting anggota. Karena peralatan kita sudah tidak mampu untuk mendeteksi itu," ujar Buwas.

Pengembangan dari 45 Kg

Dia pun membeberkan bagaimana pihaknya berhasil mengungkap kasus pipa sabu yang berhasil diungkap di sebuah pabrik mie kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.

"Seperti kasus yang pipa lalu. Itu barang sudah 7 kali pindah. Naluri kita mengatakan kenapa pabrik mie menerima barang itu? Tidak ada hubungannya dengan pabrik mie," beber dia.

"Kita telisik ke tetangga sebelah. Katanya sering ada bunyi pemotongan besi. Di situ baru kita yakini," lanjut Buwas.

Adapun saat ini, Buwas mengaku pihaknya masih dalam proses pembongkaran kotak besi itu. Sementara dua pelaku sudah diamankan dan masih terus dilakukan pengembangan.

"Kita membuka itu sulit. Bukanya harus pakai kunci-kunci khusus. Ketebalannya 5 cm bajanya. Sementara kita amankan dua orang. Mereka penerima. Nanti kita kembangkan. Nanti kita sampaikan setelah ini. Kita kordinasi dengan Bea Cukai," kata Buwas.

Dari penggerebekan itu, saat ini baru satu kotak besi yang dibuka dengan isi sebanyak 11 bungkus narkotika jenis sabu. Namun, perhitungan sementara sabu tersebut memiliki berat ratusan kilogram.

"Kita belum hitung. Yang tadi malem itu belum kita timbang. Yang jelas semalam 1 kotak itu 11 bungkus," tandas Buwas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya