Anwar Kabur, Rutan Salemba Akui Pengawasan Saat Lebaran Lemah

Endang berkomitmen akan membenahi sistem pengawasan ke depannya.

oleh Audrey Santoso diperbarui 16 Jul 2016, 01:06 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2016, 01:06 WIB
Napi Rutan Salemba Kabur
Pihak Rutan Salemba] baru mengetahui kaburnya Rizal saat mendata tahanan pada Kamis malam.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Hukum dan HAM Provinsi DKI Jakarta Endang Sudirman mengakui lemahnya pengawasan Rumah Tahanan (Rutan) Salemba saat Hari Raya Idul Fitri.

Endang tak menampik nyanyian Rizal alias Anwar (29), terpidana penjara seumur hidup kasus pembunuhan dan pemerkosaan anak di bawah umur AAP (12), bahwa sipir melonggarkan penjagaan terhadap pengunjung wanita dibanding pengunjung laki-laki. 

"Ada sedikit perbedaan saat melakukan pemeriksaan saat pengunjung perempuan dan pria keluar masuk. Kami memang lebih fokus kepada laki-laki karena tahanan di Salemba kan laki-laki semua. Ternyata itu dimanfaatkan Anwar untuk kabur dengan menyamar sebagai perempuan," kata Endang di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat 15 Juli 2016.

Endang berkomitmen akan membenahi sistem pengawasan ke depannya. Yaitu dengan memberlakukan kewajiban pengunjung baik pria maupun wanita untuk memindai sidik jari mereka dengan alat pemindai.

Ia  menambahkan, akan mengatensi surat rekomendasi dari Polda Metro Jaya agar kelak tak ada peristiwa serupa.

"Kami akan evaluasi untuk penempatan petugas-petugas dan melakukan apa yang direkomendasikan Polda Metro Jaya nantinya dalam rangka melakukan perbaikan pengamanan baik di lapas (lembaga permasyarakatan) dan rutan," tandas Endang.

Endang berujar penyebab lemahnya pengawasan baik di rutan maupun lapas merupakan dampak dari kurangnya jumlah tenaga sipir. Sebagai gambaran, pengunjung Rutan Salemba berjumlah 4.659 orang pada saat hari kedua Idul Fitri kemarin. Sementara tenaga pengawas hanya 72 orang, terdiri dari 27 sipir dan sisanya pengawas yang bersifat 'diperbantukan' seperti staf administrasi dan TNI-Polri.

"Hari di mana saudara Anwar kabur, jumlah pengunjung rutan itu mencapai 4.659 dan sipir 27. Kalau dengan tenaga tambahan 72 dari admin, TNI dan polisi. Jadi memang sulit untuk mengawasi ribuan orang sementara pengawasnya terbatas," terang Endang.

Masih kata Endang, Kanwil Hukum dan HAM juga tak bisa menerapkan pembatasan jumlah pengunjung di hari raya karena itu merupakan hak penghuni lapas/rutan dan keluarga untuk bertemu.

Kejadian Lucu

 Anwar (kiri) dan waria yang mirip dengan dia (Audrey Santoso/Liputan6.com)

Sementara itu, seorang wanita pria (waria) diamankan polisi yang tengah berjibaku memburu Rizal alias Anwar (26). Anwar diketahui kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Kamis 7 Juli 2016.

"Ini lucu nih, ada waria yang kasihan sekali. Karena mukanya mirip Anwar, dia diamankan anggota," kata Kanit IV Subdit Reserse Mobil (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Kompol Teuku Arsya Khadafi di Mapolda Metro Jaya, Jumat 15 Juli 2016.

Diketahui, tak hanya aparat gabungan Subdit Resmob Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Cempaka Putih yang bekerja. Seluruh polisi reserse di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi pun melakukan pemantauan di tempat-tempat umum. Berjaga-jaga kalau Anwar melintas.

"Jadi Polsek Jagakarsa pertama menangkap pria berpakaian wanita (mengenakan jilbab dan gamis) saat di jalan karena mirip Anwar. Saat kami dikirimi fotonya, karena kami hafal muka Anwar, kami bilang ke anggota di sana 'Oh bukan itu orangnya'," ucap Arsya.

Arsya berujar si waria yang diketahui berinisial LP (24) itu diamankan Rabu 13 Juli 2016. Ia lalu dilepaskan aparat polsek usai terkonfirmasi bukan Anwar.

Keesokan harinya Kamis, 14 Juli 2016, Tim Khusus Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang memburu Anwar kembali mendapat laporan dari Polres Kota Bogor mengenai diamankannya seorang pria yang mengenakan jilbab dan gamis, mirip Anwar.

"Ternyata, orang itu yang diamanin Polsek Jagakarsa. Jadi mungkin dia dari Jagakarsa ke Bogor. Di Jagakarsa dikira Anwar, di Bogor juga dikira Anwar," ujar Arsya sambil tertawa geli.

Aparat Polres Bogor pun akhirnya melepas LP. Arsya berujar ia merasa kasihan terhadap si waria berparas mirip Anwar tersebut. Namun ia berterimakasih kepada satuan-satuan kepolisian yang memberi berupaya memberikan kontribusi kepada timnya.

"Kebetulan yang lucu sekali. Tapi di samping itu, Subdit Resmob Polda Metro Jaya mengucapkan terimakasih atas atensi satuan-satuan yang memberi informasi kepada kami," tandas Arsya menutup intermezzo saat wawancara dengan wartawan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya