Liputan6.com, Jakarta Anwar alias Rizal, napi seumur hidup atas pembunuhan keponakannya AAP (12), nekat kabur dari Rutan Salemba tempatnya ditahan. Rupanya, dia tidak tahan bila harus menghabiskan sisa hidupnya di balik jeruju besi.
Hasil penyelidikan kepolisian dan keterangan istri Anwar, terkuak bahwa usaha kabur dari penjara tersebut disampaikan Anwar sehari sebelum melarikan diri, Rabu 6 Juli 2016.
"Hari Rabu (6 Juli 2016) sekitar pukul 14.30 WIB, Ade membesuk Ke Rutan Salemba. Mereka berbincang mengenai rencana Anwar melarikan diri dari rutan," kata Kasubdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum)Â Polda Metro Jaya AKBD Budi Hermanto di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (15/7/2016).
Anwar yang memulai percakapan tersebut. Dia mendengar cerita dari teman-teman satu selnya di rutan, bahwa narapidana yang sudah menjalani masa kurungan 10 tahun akan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Dari cerita itu Anwar lalu khawatir tidak dapat bertemu keluarganya lagi. Apalagi, ongkos ke Nusakambangan tidak murah.
"Bu, kalau dioper Ke Nusakambangan, ibu enggak bisa besuk lagi karena ongkos ke Nusakambangan enggak cukup Rp 100 ribu," ucap Budi menirukan kata-kata Anwar kepada Ade.
Usai bercerita, Anwar lalu menyampaikan niatnya untuk kabur dari Rutan Salemba. "Bu, ayah mau kabur saja lah. Soalnya ayah enggak kuat kalau dioper ke Nusakambangan," kata dia.
Ade tidak langsung mengiyakan ide suaminya itu. Dia meminta Anwar untuk berpikir matang karena akan berdampak buruk kepada keluarga serta dua anaknya.
"Kalau ayah mau kabur, pikir-pikir dulu. Kasihan sama anak dan keluarga," ujar Budi meniru jawaban Ade kepada Anwar.
Bukannya mengurungkan niat, Anwar malah mengungkapkan dirinya sudah merencanakan aksinya dengan matang dan meminta Ade menyiapkan peralatan kaburnya.
"Ayah udah pikirin, mau kabur. Ibu beli gamis, lipstik sama kacamata saja," tutur Budi.
Ade akhirnya setuju dan membawakan pesanan Anwar saat berkunjung ke Rutan Salemba keesokan siang. Usai menerima barang yang diperlukan, Anwar lalu berperan seolah seorang ibu. Dia bergamis dan berkerudung, serta pakai kacamata. Guna meyakinkan, dia keluar sambil menggendong bayinya.
Namun, pelarian Anwar hanya berlangsung seminggu atau tujuh hari. Dia berhasil ditangkap kembali di Jasinga, Kabupaten Bogor, Kamis 14 Juli 2016 sore. Polisi menjerat Ade dengan pasal perbantuan narapidana kabur.