WVI: Kekerasan terhadap Anak Dimulai dari Lingkungan Terdekat

Orangtua dapat menciptakan lingkungan rumah yang aman dan nyaman bagi anak, sehingga tidak terjadi kekerasan di dalam rumah.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 24 Jul 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2016, 11:30 WIB
Hari anak
Peringatan Hari Anak Nasional di CFD Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (24/7/2016). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wahana Visi Indonesia (WVI) menyuarakan gerakan antikekerasan terhadap anak yang dimulai dari rumah. Hal ini disampaikan Direktur Komunikasi WVI, Pricilla Christin, dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional 2016 yang jatuh pada 23 Juli kemarin.

"Kita menyuarakan gerakan anti kekerasan terhadap anak. Slogan kita adalah lingkungan layak anak dimulai dari rumah kita," ungkap Pricilla saat car free day (CFD) di Tosari, Jakarta Pusat, Minggu (24/7/2016) pagi.

Ia pun meminta agar orangtua dapat menciptakan lingkungan rumah yang aman dan nyaman bagi anak. Hal itu perlu agar anak betah di rumah dan tidak terjadi kekerasan di dalam rumah.

"Kita mengimbau dan mengajak semua pihak untuk menciptakan rumah menjadi sebuah lingkungan yang aman dan layak bagi anak serta tidak ada kekerasan di dalam rumah," ujar Pricilla.

"Karena faktanya, banyak kekerasan yang terjadi dimulai dari lingkungan terdekat anak, seperti rumah, sekolah, dan pelakunya orang terdekat anak," sambung dia.

Karena itu, WVI pun bersama dengan Forum Anak Jakarta membagikan 3.000 buku saku tentang pedoman bagi orangtua untuk menciptakan lingkungan layak bagi anak.

"Kita bagikan buku saku ini sebagai pedoman karena di dalamnya ada tips buat orangtua untuk menghindari bagaimana tindak kekerasan terhadap anak, hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan supaya anak tidak mendapat kekerasan," papar Pricilla.

Tak hanya itu, dia juga menjelaskan kalau WVI tak pernah berhenti mengampanyekan dihentikannya kekerasan kepada anak.

"WVI sendiri sebagai yayasan sosial yang fokus untuk anak, saat ini terus mendampingi anak-anak di 48 lokasi di Indonesia," kata Pricilla.

Bentuk pendampingannya, merupakan pendampingan yang berkelanjutan dari 10 sampai 15 tahun dengan tujuan agar anak-anak yang didampingi hidupnya lebih sejahtera.

"48 Lokasi itu antara lain NTT, Papua, Kalimantan Barat, Sulawesi, dan ada juga di Jakarta. Kami mengupayakan pendidikan yang lebih baik untuk mereka, juga kesehatannya," tutur Pricilla.

"Bagi anak-anak di daerah, apabila di daerahnya tersebut penuh dengan keterbatasan, maka kita bantu dan dampingi mereka. Jadi kita pun juga kerja sama dengan pemerintah untuk bisa menjalankan program pengembangan daerah," tutup dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya