Kartu BPJS Palsu, Polisi Periksa Ketua RT Koja

Berdasarkan pemeriksaan sementara, Ketua RT itu mengaku hanya sebagai perantara pembuatan kartu BPJS palsu.

oleh Muslim AR diperbarui 07 Agu 2016, 11:18 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2016, 11:18 WIB
 BPJS Palsu di Koja hingga Atlet Anggar Berhijab Pertama
BPJS palsu ditemukan di Puskesmas Koja, Jakarta Utara. Sementara Ibtihaj Muhammad jadi atlet Olimpiade berhijab pertama.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menyelidiki kartu BPJS palsu yang beredar di Koja, Jakarta Utara. Saat ini polisi telah memeriksa seorang Ketua RT di Kelurahan Koja berinisial DF.

Hal ini berawal ketika seorang warga berobat ke puskesmas yang beralamat di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara pada Jumat 5 Agustus 2016. Saat ingin menyelesaikan proses administrasi, nama warga tersebut tak terdaftar di data.

"Telah dilakukan lidik dan pulbaket (Pengumpulan bukti-bukti dan keterangan) terkait adanya warga yang berobat di puskesmas dengan menggunakan kartu BPJS palsu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono melalui pesan tertulisnya di Jakarta, Sabtu 6 Agustus 2016.

Hasil penyelidikan sementara, kata Awi, seorang ketua RT berinisial DF (42) terlibat dalam proses pembuatan dan pengantar kartu BPJS palsu itu. Saat ini, jumlah pengguna kartu BPJS palsu di Koja baru terdeteksi puluhan. Namun Awi mengatakan jumlah itu bisa terus bertambah.

"Saat ini jumlah KK yang memiliki Kartu BPJS tersebut (palsu) sebanyak 7 KK jumlah pemegang kartu 28 orang," kata Awi.

Awi menerangkan, saat berobat, pasangan suami istri bernama Suhanjoyo dan Komaesih bertemu dengan kepala puskesmas Dr Anita Yuliasari dan diarahkan ke bagian registrasi BPJS untuk dilakukan input data.

"Setelah input data nama yang bersangkutan (Pasutri) tak terdaftar di register BPJS. Selanjutnya kepala puskesmas tersebut melaporkan kejadian tersebut ke lurah," terang Awi.

Mendapati kasus itu, Lurah Koja, Devika Romadi memanggil pasutri tersebut. Devika mempertanyakan keabsahan kartu BPJS mereka, usai mendapatkan keterangan, Lurah kemudian menghubungi polisi.

"Saat ditanyai lurah, dua orang yang akan berobat tersebut menjawab, mereka membuat kartu BPJS pada DF tadi," ucap Awi.

Lebih lanjut, Awi menyatakan ketua RT di Koja itu langsung diperiksa polisi. DF mengelak kalau ia membuat kartu BPJS palsu. Ia hanya sebagai perantara. Sementara, pelaku pembuat kartu BPJS palsu masih dalam buruan polisi.

"Hasil pemeriksaan DF, dia cuma mengantar pada yang membuat, pelaku (pembuat BPJS palsu) masih dalam lidik," ujar Awi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya