Ahok Minta Sekolah Sediakan Makan Bila Full Day School Diterapkan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy berencana menerapkan sistem sekolah sehari penuh alias full day school.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 09 Agu 2016, 12:05 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2016, 12:05 WIB
Jokowi, Ahok dan Anies Baswedan Selfie Bareng Peserta UN SMAN 2
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berfoto selfie bersama para siswa SMA Negeri 2 Jakarta saat meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di sekolah tersebut, Selasa (14/4/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhajir Effendy, berencana menerapkan sistem sekolah sehari penuh alias full day school. Gubernur DKI Jakarta Ahok menilai wacana itu perlu dikaji mendalam sebelum direalisasikan.

"Ini baru dilempar wacana begitu, mesti dikaji dulu," kata pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Meski anaknya tak masalah harus bersekolah hingga sore hari, Ahok menyadari kondisi sekolah satu dan lainnya berbeda-beda. Menurut Ahok, penerapan sekolah sehari penuh perlu dikaji kesiapan penunjang pembelajaran dan kesediaan makanan di sekolah.

"Sebetulnya sih enggak masalah, cuma kesulitannya adalah sekolah-sekolah yang satu (gedung) dipakai dua (sekolah)," kata Ahok.

"Kalau kamu sampai begitu panjang (jam belajar), itu anak mesti dikasih makan enggak? Kalau yang enggak punya duit bagaimana? Kasihan, kan? Kalau bisa siapkan makanan,"  ujar Ahok.

Selain itu, kata Ahok, kemampuan guru juga harus terjamin agar murid tidak jenuh belajar seharian.

"Gurunya mesti kreatif juga lo. Saya mengerti, pikiran Menteri ini baik. Dia pengin waktunya diperpanjang bukan untuk pelajaran, tapi untuk budi pekerti," pungkas Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya