, Beijing - Tiga astronot China berangkat ke stasiun luar angkasa Tiangong pada hari Kamis (24/4). Apa saja misinya?
Mereka menggantikan kru yang ditempatkan di sana sejak Oktober 2024.
Advertisement
Baca Juga
Menurut laporan media pemerintah, laporan DW Indonesia yang dikutip Minggu (2/4/2025) menyebut pesawat angkasa luar Shenzhou-20 lepas landas pada pukul 17:17 waktu setempat dari Gurun Gobi yang terletak di barat laut China.
Advertisement
Adapun kru yang saat ini berada di Tiangong dijadwalkan kembali pada Selasa (29/4) minggu depan. Diperkirakan, setiap enam bulan tim-tim di stasiun luar angkasa Tiangong dirotasi.
China sedang berusaha memimpin dengan misi-misi antariksanya. Negera ini juga berencana mengirim misi berawak ke Bulan di tahun 2030, membangun pangkalan luar angkasa di sana, dan menjelajahi Mars.
Untuk mencapai apa yang digambarkan Presiden Xi Jinping sebagai "mimpi luar angkasa” rakyat China, Beijing telah menginvestasikan miliaran dolar ke dalam program luar angkasanya dalam beberapa tahun terakhir.
Chen Dong memimpin misi kali ini, ia telah menyelesaikan dua misi sebelumnya dan ini adalah penerbangan ketiganya. Ia ditemani oleh mantan pilot angkatan udara Chen Zhongrui dan insinyur Wang Jie, keduanya pergi ke luar angkasa untuk pertama kalinya.
Selain melakukan misi perjalanan luar angkasa dan pemeliharaan pada stasiun luar angkasa, para kru bertugas memasang peralatan pelindung dari kepingan sampah antariksa yang seringkali mengganggu navigasi dan membahayakan misi-misi antariksa.
Selain itu, mereka juga membawa misi eksperimen fisika dan medis akan dilakukan. Untuk pertama kalinya, misi ini membawa serta cacing planaria, sejenis cacing pipih yang hidup di air yang memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
"Hasil [pemeriksaan planaria di luar angkasa] dapat membantu mengatasi masalah yang berkaitan dengan cedera yang terjadi di luar angkasa,” jelas Lin Xiqiang, wakil direktur badan antariksa nasional China (CMSA) pada konferensi pers pada hari Rabu (23/4).
China dan Pencarian Mitra Program Luar Angkasa
China telah dikecualikan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, karena Amerika Serikat melarang badan antariksanya, NASA, berkolaborasi dengan Beijing karena alasan keamanan nasional. China pun kian giat mencari mitra luar angkasa lainnya.
Pada bulan Februari, Beijing menandatangani perjanjian dengan Islamabad untuk mengirim astronot asing pertama ke Tiangong. Pada hari Rabu, badan antariksa nasional China menyatakan bahwa "dua astronot Pakistan akan dipilih untuk untuk menjalani pelatihan ke China.”
Advertisement
