Liputan6.com, Jakarta - Ratusan driver Go-Jek memadati kantor pusat Go-Jek di bilangan Kemang Raya, Jakarta Selatan. Mereka menuntut kebijakan baru dihapuskan.
Pantauan Liputan6.com, Rabu (15/8/2016) di lokasi, para driver sudah memadati jalan. Sempat terjadi kemacetan, namun polisi dengan sigap mengatur para pendemo.
"Jadi dari hari Sabtu itu ada kebijakan baru. Di mana sekarang semua bonus berdasarkan performa (bintang di aplikasi Go-Jek), bukan hanya berapa banyak narik penumpang," ucap salah satu driver Go-Jek, Muhammad Safei (41).
Advertisement
Menurut dia, dengan adanya perhitungan performa, para driver Go-Jek banyak tak mendapatkan bonus. Justru poin yang diambil dari mengambil banyak penumpang dikurangi.
"Kalau enggak mencapai 30 persen. Bisa dikurangi 10 poin. Kan kalau mau dapet bonus. Minimal 10 poin harus dikumpulkan. Sekarang, justru lebih susah dapat bonus," ungkap Safei.
Bertemu Pimpinan Go-Jek
Lima perwakilan driver kemudian bertemu dengan para pimpinan. Sekitar 1 jam lamanya, lima perwakilan pun keluar.
"Jadi kami tadi sudah menyampaikan aspirasi kami. Bahwa perfomance (aplikasi pemberian bintang di Go-Jek) jangan dikaitkan dengan bonus," ucap salah satu perwakilan Go-Jek Jamal Syarif (46) di depan ratusan driver Go-Jek, di lokasi.
Menurut dia, bonus itu selalu digunakan para driver untuk membeli bensin, serta oli. "Bonus itu kan buat beli bensin, buat beli oli kita. Kita kan enggak pernah minta dari kantor. Karena itu, ini akan digodok dengan pimpinan," tutur Jamal.
Selain itu, dia sempat merasa kecewa, lantaran kebijakan baru itu baru sebatas uji coba. "Sempat dikatakan, ini merupakan uji coba. Kalau diuji coba, kenapa dirilis, enggak dikasih tahu dulu," kata Jamal.
Melihat massa driver yang memanas, Vice of Presiden Operations Go-Jek Tadeus Nugraha langsung menyambangi para driver. Dia menegaskan, aspirasi sudah diterima oleh para pimpinan, dan tengah dibahas.
"Jadi aspirasinya sudah didengar. Ini pimpinan sedang rapat," tandas Tadeus.