Derita Warga Cipete Utara Jaksel Saat Terendam Banjir 2 Meter

Banjir di Cipete Utara, Jakarta Selatan, baru surut pagi tadi pukul 06.30 WIB.

oleh Anri SyaifulRita Ayuningtyas diperbarui 28 Agu 2016, 16:53 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2016, 16:53 WIB
Banjir Jakarta
Banjir hingga ketinggian dua meter merendam kawasan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (Istimewa/Farabi Ferdiansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Bukan hanya kawasan Kemang, Jakarta Selatan, yang terendam banjir akibat hujan mengguyur Ibu Kota pada Sabtu sore hingga Minggu dini hari tadi. Sejumlah kawasan di Jakarta Selatan seperti Cipete Utara di Kebayoran Baru juga terendam. Ketinggian bahkan mencapai hingga dua meter.

Banjir kali ini merupakan banjir terbesar tahun ini, tingginya mencapai 2 meter. Selain karena hujan yang deras, keadaan diperparah dengan gencarnya pembangunan.

kawasan pusat perbelanjaan (di Kemang)," ujar Farabi alias Abi, warga Cipete Utara dalam pesan tertulis kepada Liputan6.com, Minggu (28/8/2016).

Banjir hingga ketinggian dua meter merendam kawasan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (Istimewa/Farabi Ferdiansyah)

Sementara seorang warga Cipete Utara lainnya menuturkan aliran listrik sudah mati sebelum magrib. Bahkan, hingga Sabtu malam 27 Agustus 2016, mereka belum menerima bantuan logistik.

Warga di RW 06 Cipete Utara, Kebayoran Baru, akhirnya memilih mengungsi ke lokasi yang aman. Seiring dengan itu, sejumlah warga dievakuasi dengan menggunakan perahu karet oleh petugas.

Banjir hingga ketinggian dua meter merendam kawasan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (Istimewa/Farabi Ferdiansyah)

"Banjir baru surut pagi tadi pukul 06.30 WIB," ujar Abi.

Sejak pagi hingga menjelang sore ini, imbuh Abi, warga sibuk membersihkan rumah masing-masing. Warga pun menjemur perabotan atau barang-barang yang terendam banjir, termasuk buku pelajaran sekolah milik anak mereka.

Usai banjir, warga kawasan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bersih-bersih rumah termasuk menjemur buku sekolah milik anak. (Istimewa/Farabi Ferdiansyah)

Sementara itu Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengatakan, banjir di Kemang, Jakarta Selatan bukan karena tanggul Kali Krukut jebol. Tetapi tembok rumah warga.

"Bukan tanggul kali yang jebol, jadi yang jebol itu tembok rumah warga. Karena warga yang mendirikan temboknya tepat di samping kali dan itu sudah rapuh, makanya jadi jebol airnya ambles, keluar," ujar Teguh kepada Liputan6.com di Jakarta, Minggu (28/8/2016).

Teguh menjelaskan ada lima titik banjir di Kemang, di antaranya Kemang Selatan 12, 10, dan 8. Dinas Tata Air menyatakan siap memperbaiki Kali Krukut.  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya