Ahli: Raut Wajah Jessica Itu Gestur dalam Gestur, Tak Terbaca

Jessica memiliki kesadaran untuk merasakan ketakutan maupun kesedihan, jika sampai rencananya untuk bertemu dengan Mirna terancam gagal.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Sep 2016, 14:28 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2016, 14:28 WIB
20160815- Ekspresi Jessica Saat Mendengar keterangan Saksi Ahli Psikologi-Jakarta- Johan Tallo
Jessica Kumala Wongso bersama kuasa hukumnya saat menjalani sidang lanjutan di PN Jakarta Pusat, Senin (15/8). Sidang tersebut dengan agenda pendengaran Saksi ahli psikologi klinis Antonia Ratih Handayani. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Tb Ronny Nitibaskara menjadi saksi pada persidangan ke-17 kasus kopi maut sianida, dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso. Dalam kesaksiannya, Ronny mengupas ekspresi wajah Jessica.

Ronny menjelaskan, tipikal Jessica berbeda dengan orang pada umumnya. Menurut dia, Jessica bisa merasakan penyesalan, namun tanpa menunjukkan ekspresi secara tersurat.

Ekspresi itu, ungkap Ronny, istilahnya gestur dalam gestur.

"Bisa menyesal tapi tidak terbaca dari wajahnya. Istilahnya gestur dalam gestur," kata Ronny di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016).

Jessica, menurut pengamatan Ronny, memiliki kesadaran untuk merasakan ketakutan maupun kesedihan. Hal ini dijelaskan Ronny ketika ia melihat ekspresi Jessica dalam CCTV Kafe Olivier yang sempat mengelus atau menggaruk kedua alis matanya.

Menurut dia, gerakan itu merujuk pada makna kesedihan yang mendalam. "Dalam kondisi dia (Jessica), dia pernah menggesek alis ini artinya dia terlalu sedih," kata Ronny.

Kesedihan ini, kata Ronny, juga terkait dengan ketakutan Jessica jika sampai rencananya untuk "bertemu" dengan Mirna terancam gagal. "Kalau dia (Mirna) nggak datang takut rencananya nggak jadi kan," celetuk Ronny sambil tertawa. (Winda Prisilia)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya