Terkait Gatot Brajamusti, KPAI Temui Angelina Sondakh Pagi Ini

Ketua KPAI mengatakan, dari laporan yang diterima, anak-anak korban Gatot Brajamusti rata-rata berusia 14-16 tahun.

oleh Sunariyah diperbarui 15 Sep 2016, 06:56 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2016, 06:56 WIB
20160527-Gaya Kompak Angelina Sondakh dan Dewi Yasin Limpo Berhijab Merah Menyala-Jakarta
Politisi yang terjerat kasus korupsi, Angelina Sondakh dan Dewi Yasin Limpo saat acara sosialisasi Empat Pilar di Rutan Pondok Bambu, Jakarta, (27/5). Mengenakan pakaian serba merah, keduanya mendengarkan pemaparan Ketua MPR RI (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) hari ini, Kamis (15/9/2016), akan mengunjungi Angelina Sondakh di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

KPAI rencananya akan menemui mantan anggota DPR dari Fraksi Demokrat itu pukul 09.00 WIB. Dari undangan peliputan yang diterima, disebutkan pertemuan itu untuk menanyakan soal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Gatot Brajamusti.

Sebelumnya, Gatot yang merupakan guru spiritual Reza Artamevia, dilaporkan ke KPAI lantaran diduga mencekoki narkoba dan melecehkan anak di bawah umur.

Laporan tersebut diprakarsai Elza Syarif, selaku kuasa hukum anak-anak korban Aa Gatot. Total ada delapan anak yang sudah dilaporkan ke pihak KPAI.

Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, anak-anak yang menjadi korban rata-rata berusia 14-16 tahun.

"Korbannya rata-rata 14-16 tahun. Itu perempuan semua korbannya," ucap Asrorun di kantornya, Jakarta, Selasa 13 September 2016.

Menurut dia, tindak pencabulan yang diduga dilakukan Aa Gatot sejak 2007-2015 itu, merupakan tipu daya dengan disertai penyalahgunaan narkotika.

"Ini ada yang sampai OD dan meninggal. Kemudian, ada dugaan tindak pidana aborsi. Ini tidak hanya satu anak saja, tapi beberapa anak," tutur Asrorun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya