KPAI: Korban Gatot Brajamusti 14-16 Tahun, Semuanya Perempuan

Dari pencabulan ada yang sampai hamil hingga aborsi. Selain itu, dari pengaruh narkoba, ada yang sampai overdosis (OD) dan meninggal.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 13 Sep 2016, 21:44 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2016, 21:44 WIB
20160219-KPAI-Kasus-Saipul-Jamil-Jakarta-Asrorun-Ni'am-Sholeh-Erlinda-JT
Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia, Asrorun Ni'am Sholeh (kanan) bersama Komisioner KPAI, Erlinda saat memberikan keterangan Pers terkait Kasus Saipul Jamil di Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (19/2). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Gatot Brajamusti atau Aa Gatot, hari ini dilaporkan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), lantaran diduga mencekoki narkoba anak di bawah umur dan pelecehan seksual.

Laporan tersebut diprakarsai Elza Syarif, selaku kuasa hukum anak-anak korban Aa Gatot. Total ada 8 anak yang sudah dilaporkan ke pihak KPAI.

Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, anak-anak yang menjadi korban rata-rata berusia 14-16 tahun.

"Korbannya rata-rata 14-16 tahun. Itu perempuan semua korbannya," ucap Asrorun di kantornya, Jakarta, Selasa (13/9/2016).

Menurut dia, tindak pencabulan yang diduga dilakukan Aa Gatot sejak 2007-2015 itu, merupakan tipu daya dengan disertai penyalahgunaan narkotika.

Dari pencabulan itu, ia menambahkan, ada yang sampai hamil hingga aborsi. Selain itu, dari pengaruh narkoba, ada yang sampai overdosis (OD) dan meninggal.

"Ini ada yang sampai OD dan meninggal. Kemudian, ada dugaan tindak pidana aborsi. Ini tidak hanya satu anak saja, tapi beberapa anak," tutur Asrorun.

Di tempat yang sama, Elza Syarif meminta masyarakat ikut berperan aktif, terutama korban. Dia pun menjamin, jati diri korban dan keluarga akan dilindungi dan tidak dipublikasikan.

"Intinya ada peran penting dari narkoba ini. Kami minta peran masyarakat baik yang mengetahui, ataupun korban, dan korban yang meninggal, bisa melaporkan juga. Karena diduga ini banyak anak," tutup Elza.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya