Toksikolog Australia Duga Sianida di Tubuh Mirna dari Formalin

Dengan jumlah yang ditemukan, diduga sianida di tubuh Mirna berasal dari proses formalin.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 21 Sep 2016, 12:28 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2016, 12:28 WIB
20160907-Saksi Ahli Patologi di Sidang Jessica Wongso-Afandi
Terdakwa Jessica Wongso mendengarkan kesaksian ahli patologi forensik Djaja Surya Atmadja pada sidang ke-19 perkara pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Toksikolog Universitas Monash, Australia, Michael DAvid Robertson menduga sianida yang ditemukan di dalam tubuh Wayan Mirna Salihin dalam pengambilan sampel, bukan berasal dari es kopi Vietnam yang diseruputnya. Namun, diduga sianida berasal dari bakteri setelah proses formalin jasad korban.

Dalam pemaparan keahliannya di persidangan ke-23 pembunuhan berencana dengan terdakawa Wayan Mirna Salihin, Robertson menyebut bahwa sianida ada di sekeliling manusia. Sianida, kata dia, bisa berasal dari makanan atau rokok.

Pengacara Jessica, Otto Hasibuan, mempertanyakan kemungkinan adanya sianida setelah 3 hari kematian Mirna. Mengingat bukti pemeriksaan menyatakan bahwa terdapat kandungan sianida sebanyak 0,2 mg/liter pada lambung Mirna.

"Itu dapat disebabkan karena adanya darah dalam lambung setelah proses formalin. Dan lambung berwarna hitam. Dan bakteri di dalam tubuh bisa menimbulkan sianida," ujar Robertson di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2016).

Menurut dia, ada dua cara sianida masuk ke tubuh manusia. Yaitu dengan cara dihirup melalui hidung atau dengan cara ditelan lewat mulut. Namun, Robertson menyangsikan bila sianida di dalam tubuh Mirna masuk melalui mulut berdasarkan fakta yang ditemukan ahli dan dibeberkan dalam dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

"Saya tidak dapat memastikan bagaimana sianida bisa di sana. Tapi dari situ tidak ada bukti sianida masuk lewat mulut," dia menjelaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya