Liputan6.com, Bandung - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, sebanyak 36Â gunung berapi di wilayah timur Indonesia yang diamati letusannya relatif lebih ringan dibandingkan dengan 30 gunung api di bagian barat. Hal itu disebabkan karakter pembentukan magmanya berbeda dibandingkan dengan gunung api yang ada di wilayah barat.
Menurut Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Indonesia PVMBG, Devy Kamil Syahbana, gunung api di wilayah barat Indonesia dibentuk di zona subduksi di selatan Jawa dan bagian barat Sumatera lebih dalam sumber magmanya. Dengan demikian, daya letusannya dimungkinkan lebih tinggi.
Meski begitu, kata dia, letusan gunung berapi di wilayah timur Indonesia tidak setinggi di wilayah barat. Namun begitu, tetap harus diwaspadai.
"Karena masyarakat itu harus memahami walaupun normal, dia itu gunung api. Gunung api itu mempunyai ancaman bahaya yang kadang-kadang kita tidak sangka seperti gas beracun," ucap Devy di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 29 September 2016.
Baca Juga
"Karena produk aktivitas gunung api adalah manifestasi permukaannya itu gas-gas magmatik. Gas magmatik dengan konsentrat beracun yang tinggi bersifat ke tubuh kita, seperti CO2 (karbon dioksida) atau CO (karbon monoksida)," ia menambahkan.
Devy mengatakan pula, dengan adanya berbagai bahaya yang ada di seluruh gunung api di Indonesia, masyarakat diharapkan mematuhi rekomendasi yang telah diterbitkan oleh otoritas yang berwenang, apa pun status gunung apinya.
Dia menambahkan, saat ini di Indonesia terdapat satu gunung api berstatus Awas, satu gunung api berstatus Siaga, dan 18 gunung api berstatus Waspada. Adapun sisanya berstatus Normal.
Advertisement