Menhan Ryamizard Khawatir TNI Pecah Jika Diberi Hak Politik

Tak hanya internal TNI yang akan mengalami perpecahan, Ryamizard juga khawatir partai politik tidak akan solid.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 10 Okt 2016, 14:55 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2016, 14:55 WIB
20160112-Suasana Rapim Kemhan RI Tahun 2016-Jakarta-Johan Tallo
Menhan Ryamizard Ryacudu saat menghadiri Rapim Kemhan RI Tahun 2016, Jakarta, Selasa (12/1/2016). Rapat membahas tentang meningkatkan sistem pertahanan negara dan kemandirian industri pertahanan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan tak akan menyetujui keinginan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo agar TNI memiliki hak politik.

"Kalau sekarang tidak pas saya tidak mau berpolitik. Kondisi kita kan belum matang berpolitiknya. Jangan sampai nanti ada TNI PDIP, TNI Golkar, TNI apa nanti perang sendiri," kata Ryamizard di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/10/2016).

Ryamizard juga khawatir jika TNI akan pecah jika masuk ke ranah politik.

"Lihat dulu, kayak gini nanti tidak jadi lagi, kalau negara lain mungkin paham tidak ada kayak gini, kalau sekarang bisa pecah," ujar dia.

Tak hanya internal TNI yang akan mengalami perpecahan, ia juga khawatir partai politik tidak akan solid.

"Sekarang tidak boleh, kondisi pecah belah begini, nanti TNI terpecah-pecah. Partai-partai semua tidak solid," tandas Ryamizard.

Jokowi juga sudah mewanti-wanti agar TNI tidak terlibat politik praktis sehingga fokus menjaga keamanan negara.

"Saya minta prajurit TNI untuk tidak terlibat politik praktis, tapi terus mendukung kebijakan negara," ujar Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya