Kapolri: Tidak Benar Saya Perintahkan Pak Amien Rais Diperiksa

Hubungan Tito Karnavian dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada 2015 hanya sebatas profesional.

oleh Djibril Muhammad diperbarui 16 Okt 2016, 16:08 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2016, 16:08 WIB
20161012-Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka PAM Pilkada Serentak 2017-Jakarta
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan arahan saat memimpin apel gelar pasukan ops Mantap Praja Jaya dalam rangka PAM Pilkada Serentak 2017 di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu (12/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menampik kabar yang menyatakan Mabes Polri akan meminta keterangan kepada tokoh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. Kabar pemeriksaan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) itu hoax.

"Saya melihat ada beberapa berita hoax untuk menyudutkan saya akhir-akhir ini. Seperti slide isi arahan saya yang tidak benar dan tidak jelas sumbernya. Juga seolah-olah ada perintah saya untuk memeriksa Pak Amien Rais, padahal tidak ada perintah saya. Terutama terkait masalah Gubernur Ahok," tegas Tito dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, di Jakarta, Minggu (16/102016).

Ia menjelaskan, hubungannya dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 2015 hanya sebatas profesional. Karena memang saat ini, Tito sedang menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.

"Sesama Forkompimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) yang harus baik hubungannya karena bagian dari komunitas pemimpin Jakarta. Kalau hubungan antar pimpinan tidak baik kasihan rakyat akan dirugikan," ungkap mantan Kepala BNPT ini.

Tito pun berharap masyarakat tidak begitu saja dengan mudah menyerap apa yang diunggah dan menjadi viral di media sosial (medsos). Apalagi, menurut mantan Kapolda papua ini, medsos tidak bertuan.

"Setiap orang dapat membuat sesuatu dan sengaja diviralkan untuk agenda mereka sendiri. Apalagi di musim politik pilkada ini," ujar Tito.

Jelang pilkada DKI Jakarta, ia menjelaskan, medsos digunakan sebagai instrumen serangan udara. Baik untuk mengangkat elektabilitas pasangan calon maupun menyerang pesaing atau pihak lain yang kurang disukai.

"Mari kita gunakan cara damai, cerdas, demokratis dan tanpa kekerasan atau ancaman untuk menunjukkan bahwa bangsa kita adalah bangsa beradab yang sudah dewasa dalam berdemokrasi," tandas Tito.

Sebelumnya, Mantan Ketua MPR Amien Rais muncul di tengah aksi demonstrasi massa yang tergabung dalam berbagai elemen organisasi masyarakat, Jumat 14 Oktober 2016. Massa memprotes pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dinilai menyinggung satu golongan.

Pantauan Liputan6.com, Amien Rais langsung diminta naik ke mobil komando oleh pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab. Tanpa menunggu lama, Amien menyampaikan orasi di mobil komando.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya