Gempa Dinihari Masih Bikin Warga Medan Waswas

Ini menyusul gempa 3,5 SR yang terjadi di laut Deliserdang, Sumut, dengan kedalaman 19 km.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Okt 2016, 09:09 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2016, 09:09 WIB
20151111-Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Medan - Warga Deliserdang dan Kota Medan, Sumatera Utara, hingga Senin dinihari masih merasa waswas. Hal itu menyusul adanya getaran gempa pada Minggu 23 Oktober 2016 malam sekitar pukul 22.57 WIB.

Gempa bumi tektonik berkekuatan 3,5 skala Richter (SR) terjadi pada koordinat 3.44 derajat Lintang Utara, 98.64 derajat Bujur Timur (BT).

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi terjadi di darat 7 km barat laut Deliserdang, Sumut, dengan kedalaman 19 km.

"Masih waswas, setelah Minggu malam sekitar pukul 23.00 WIB, jendela kamar terasa seperti ditunjang (tendang)," kata Fai, warga Simalingkar, Medan, Senin (24/10/201)

Rasa waswas juga dirasakan Akung, warga Medan Johor. Dia merasa tempat tinggal bergeser akibat getaran gempa. "Tadi terasa asbes rumah seperti bergeser," ujar dia lagi.

Kawasan Rawan Gempa

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan cukup kuat dirasakan di hampir seluruh wilayah Deli Serdang.

"Seperti Pancurbatu, Kutatengah, Namorambe, Simpangdurianpitu, Delitua, Betuktak, Gunungrintih. Petumbukan, Medan, dan Sunggal, pada skala intensitas II SIG BMKG (III-IV MMI)," lanjut Daryono dalam rilisnya.

Dia menjelaskan, gempa bumi Deli Serdang ini merupakan jenis gempa dangkal yang diperkirakan dipicu aktivitas sesar lokal. Peta Geologi Lembar Medan menunjukkan bahwa di wilayah Namorambe dan Simpang Durianpitu yang berdekatan dengan lokasi episentrum memang terdapat berapa struktur kelurusan (lineament) yang diduga sebagai struktur sesar.

"Peta aktivitas kegempaan Sumatera Utara menunjukkan bahwa wilayah Deli Serdang termasuk kawasan dengan tingkat aktivitas kegempaan sangat rendah (low seismicity region). Sehingga fenomena gempa bumi Deli Serdang ini menjadi peristiwa yang cukup langka," ujar dia, seperti dikutip dari Antara.

Pada 2007, di daerah Talun Kenas dilaporkan juga pernah diguncang gempa bumi dengan skala intensitas I-II SIG BMKG (II-III MMI). Dengan bukti kondisi geologi berupa keberadaan struktur kelurusan yang berarah tenggara-barat laut dan kini telah memicu gempa bumi, maka kawasan barat daya Deli Serdang tampaknya memang terdapat sesar aktif, sehingga kawasan tersebut menjadi rawan gempa bumi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya