Aktivitas Intraslab Lempeng Laut Maluku Picu Gempa di Talaud Sulut

Hingga pukul 19.13 Wita, Selasa (23/4/2025), hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

oleh Yoseph Ikanubun Diperbarui 23 Apr 2025, 13:27 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2025, 13:26 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi... Selengkapnya

Liputan6.com, Talaud - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa tektonik yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulut akibat aktivitas intraslab Lempeng Laut Maluku.

"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intraslab Lempeng Laut Maluku," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono pada, Selasa (22/4/2025).

Daryono memaparkan, dari hasil analisis mekanisme sumber, menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Gempa bumi tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Melonguane dengan skala intensitas III-IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi).

Selanjutnya, di daerah Bitung, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, dan Kabupaten Kepulauan Sitaro dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

“Dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.

Hingga pukul 19.13 Wita, Selasa (23/4/2025), hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Daryono berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Masyarakat diharapkan memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” tuturnya.

Dia mengatakan, masyarakat juga diharapkan memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.

Diketahui, pada pukul 18:17:17 Wita, Selasa (23/4/2025), wilayah Kepulauan Talaud, Sulut diguncang gempa tektonik dengan magnitudo 6,3.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,48° LU; 127,64° BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 69 kilometer arah tenggara Pulau Karatung, Sulut pada kedalaman 123 kilometer.

“Sejauh ini tidak ada laporan kerusakan bagungan dan korban jiwa terkait gempa tersebut,” ujarnya.

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya