Liputan6.com, Depok - Sekitar 1.500 pasukan Brimob mengikuti simulasi pengamanan unjuk rasa dan ancaman terorisme. Simulasi itu mengawali apel gelar pasukan pengamanan pilkada yang dipimpin Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Dalam pesannya, Tito meminta pengamanan unjuk rasa dilakukan dengan mengedepankan persuasif. Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar membenarkan Brimob dalam status Siaga I menjelang pengamanan unjuk rasa 4 November 2016.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (31/10/2016), Kapolri meminta semua pihak yang akan berunjuk rasa pada 4 November, terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk menaati peraturan yang ada.
Advertisement
Masyarakat diminta untuk tidak terpancing berbagai pernyataan bernada provokatif yang tersebar di sejumlah media sosial.
Sementara Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmatyo menyatakan siap membantu kepolisian mengamankan unjuk rasa 4 November.
Pro dan kontra muncul di masyarakat setelah 27 September lalu, Ahok menyatakan tidak memaksa warga Kepulauan Seribu untuk memilih dirinya pada Pilkada 2017, pernyataan itu disertai ucapannya yang mengutip surat Al Maidah ayat 51.