Komisi III Harapkan Pilkada Aceh Berjalan Damai

DPR berharap Pilkada serentak pada tahun 2017 dapat berjalan damai dan tanpa intimidasi, termasuk di Banda Aceh.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Nov 2016, 22:13 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2016, 22:13 WIB
Komisi III Harapkan Pilkada Aceh Berjalan Damai
DPR berharap Pilkada serentak pada tahun 2017 dapat berjalan damai dan tanpa intimidasi, termasuk di Banda Aceh.

Liputan6.com, Jakarta Pilkada serentak pada tahun 2017 diharapkan berjalan damai tanpa intimidasi di Banda Aceh. Pasalnya, pada pilkada sebelumnya banyak ditemukan intimidasi yang dilakukan oleh salah satu kandidat.

"Saya menemukan intimidasi dari salah satu pasangan calon (paslon) yang memaksakan untuk memilih salah satu kandidat. Untuk itu, kami meminta Kapolda Aceh agar mengantisipasi hal itu," kata Anggota Komisi III DPR Muslim Ayub saat pertemuan dengan Kapolda Aceh dan BNNP di Banda Aceh, Senin (31/10) kemarin.

Politisi F-PAN ini, mengapresiasi kesiapan Kapolda dengan menambah 1.900 personel Brimob. Dengan begitu, aparat bisa menjangkau wilayah-wilayah terpencil. 

"Saat bertemu dengan Kapolri, saya memang meminta untuk menambah pasukan, alhamdulillah sudah terealisasi. Kapolda juga sudah melakukan kombinasi pengamanan dengan melibatkan elemen masyarakat," ujar politisi Dapil Aceh ini.

Selain itu, lanjut Muslim, ia juga meminta agar partisipasi masyarakat dalam pengamanan Pilkada juga dibutuhkan. Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy menganalisa data yang menunjukkan ada sekitar delapan wilayah yang masih rawan konflik pada pagelaran Pilkada 2017 nanti.

"Saya telah mengingatkan Kapolda Aceh untuk mengamankan daerah-daerah tersebut. Dan perlu juga kerjasama dengan para tokoh masyarakat, tentara, KPU dan elemen terkait lainnya," kata politisi F-PKS itu.

Sementara itu, Kapolda Aceh, Rio Septianda Djambak menyatakan, memang kami akui pada pilkada sebelumnya ada intimidasi serta teror yang sifatnya mengancam.

"Berangkat dari hal itu, maka, kami meminta bantuan kekuatan dari Kapolri sebanyak 1.900 personel Brimob. Nantinya mereka akan mobile ke wilayah pelosok dan desa-desa untuk mengantisipasi adanya intimidasi atau ancaman lainnya,"terangya.

Rio mengakui, pelaksanaan Pilkada di Aceh tidak bisa dianggap hal yang biasa. Untuk itu, dari awal kami sudah melakukan langkah-langkah antisipasi.

"Kita sudah melakukan pemetaan wilayah yang rawan konflik. Dengan Panwaslu juga kami sudah berkoordinasi agar tegas melakukan tindakan terhadap paslon yang melakukan tindak pidana,"tegasnya.

Ia menambahkan, kami sepakat Pilkada di Aceh nanti berjalan aman dan damai, langkah-langkah antisipasi juga sudah dilakukan. Rio juga memohon doa dan dukungan kepada Komisi III DPR agar pilkada berjalan dengan baik.

(*)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya