MUI Larang Atributnya Berkibar di Aksi 2 Desember

MUI tegaskan GNPF tidak ada hubungannya dengan MUI.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 24 Nov 2016, 11:25 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2016, 11:25 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin meminta para peserta aksi yang akan turun ke jalan pada 2 Desember nanti tidak menggunakan atribut MUI.

"GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) MUI itu tidak ada hubungan struktural dengan MUI. Kita minta kalau nanti terjadi (aksi), jangan membawa atribut MUI," kata Maruf di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Kamis (24/11/2016).

MUI, lanjut Maruf, sudah menganjurkan penyelesaian masalah menggunakan pendekatan musyawarah dan konsultasi.

"Kalau memang akhirnya terpaksa harus melakukan demonstrasi, unjuk rasa harus dilakukan dengan cara yang santun, kemudian tertib," kata Maruf.

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab memastikan, aksi Gelar Sajadah pada 2 Desember 2016 tetap akan berlangsung di Jakarta. Hal ini menyusul banyaknya sejumlah pihak yang menolak aksi yang bakal dihelat di Jalan Sudirman hingga Thamrin itu.

Rizieq menilai, demonstrasi merupakan hak seseorang sebagai warga negara. Bahkan, demo dilindungi undang-undang.

"2 Desember adalah unjuk rasa yang dilindungi Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998," kata dia di Bareskrim Polri, Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Gambir, Jakarta Pusat, Rabu 23 November 2016.

"Barang siapa pun orangnya di negara tidak boleh melarang suatu unjuk rasa, yang dijamin oleh undang-undang," dia menjelaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya