Pantang Menyerah: Kadiyono, Tukang Tambal Ban Pendiri SLB

Usai mengajar di Sekolah Luar Biasa, Pak Yono membuka usaha tambal ban di pinggir jalan.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Nov 2016, 13:57 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2016, 13:57 WIB

Liputan6.com, Kendal - Mengabdi pada dunia pendidikan bukanlah milik guru semata. Di Kendal, Jawa Tengah, seorang tukang tambal ban mengajar dan mengelola sekolah luar biasa (SLB). Lewat perjuangannya, kini anak-anak berkebutuhan khusus di desanya bisa hidup mandiri dan tak tergantung orang lain.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (25/11/2016), menjemput dan mengantar kembali satu per satu murid yang memiliki keterbatasan adalah pekerjaan sehari-hari yang dilakukan oleh Kadiyono atau biasa disapa Pak Yono, warga Desa Boja, Kendal, Jawa Tengah.

Sudah lebih dari 1 tahun ini, Yono mengelola sekaligus mengajar di SLB Insan Tiara Bangsa. Dia dibantu oleh 5 orang guru untuk mengajar 45 siswa berkebutuhan khusus. Dia tak mematok biaya kepada orangtua siswanya, terutama untuk warga tidak mampu. Cukup membayar seikhlasnya. Manfaat SLB yang didirikannya mulai dirasakan oleh warga sekitar.

Usai mengajar, ayah 3 anak ini membuka usaha tambal bannya di pinggir jalan. Berkat usaha inilah, Kadiyono sukses menyelesaikan pendidikannya hingga Strata 2 di Universitas Muhammadiyah Surakarta jurusan Manajemen Pendidikan.

Dia berharap agar anak-anak berkebutuhan khusus bisa hidup mandiri dan tak tergantung pada orang lain.

Simak selengkapnya dalam Pantang Menyerah yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (25/11/2016) di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya