Liputan6.com, Jakarta - Saat demo 2 Desember baru saja berlangsung pada Jumat pagi, beredar kabar yang menyebutkan delapan orang, termasuk tokoh politik di dalamnya, diamankan Polri atas dugaan ingin melakukan makar.
Kala ditanya soal penangkapan saat demo 2 Desember ini, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan ia menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus dugaan makar ini kepada Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
"Tanyakan Kapolri, ditanyakan (ke) Kapolri," kata Jokowi saat meninjau Kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2016).
Advertisement
Jokowi pun tidak mau banyak berkomentar terkait penangkapan sejumlah orang tersebut. "Ditanyakan Kapolri saja," ujar Jokowi lagi.
Sebelumnya dalam berbagai kesempatan, Presiden Jokowi selalu menegaskan tidak ingin mengintervensi berbagai persoalan yang sudah masuk ke ranah hukum.
Terkait penangkapan ini, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar membenarkan polisi telah menangkap Rachmawati Soekarnoputri dan tujuh orang lainnya atas dugaan makar.
Rachmawati merupakan adik perempuan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Pengacara Rachmawati, Aldwin Rahadian, membenarkan penangkapan itu.
Menurut Aldwin, kliennya sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mako Brimob. "Iya benar. Setahu saya ada tiga yang ada di sini (Mako Brimob Kelapa Dua, Depok). Mereka Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet, dan klien saya," kata Aldwin.
Edwlin tidak bisa menjelaskan lebih lanjut terkait penangkapan kliennya tersebut. "Diperiksa karena dugaan ingin melakukan makar," tutur Aldwin langsung menutup teleponnya.
Hingga Jumat siang, massa terus memadati kawasan Monas untuk mengikuti demo 2 Desember. Mereka datang dari berbagai daerah.