Liputan6.com, Tangerang Selatan - Bripka Erwin menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Skytruck milik Polri di Kepulauan Riau pada Sabtu 3 Desember 2016. Sebelum terbang ke Batam, Bripka Erwin sempat menitipkan istri dan ketiga anaknya kepada sang mertua.
"Sebelum berangkat ke Batam, saya ketemu di Musala Al-Ikhlas pas salat Maghrib. Setelahnya, dia pamit bilangnya mau berangkat ke Batam besok. Seperti biasa, dia titip anak istrinya," kata Misan (73) sang mertua, saat ditemui di kediaman Bripka Erwin, Jalan Talas 1 RT 01/10 Pondok Cabe Ilir, Pamulang Kota Tangerang Selatan, Senin 5 Desember 2016.
Bahkan tiga hari sebelum keberangkatannya ke Batam, Bripka Erwin sempat mentraktir satu keluarga. Katanya, untuk merayakan ulang tahun, sehingga 20 orang anggota keluarga diboyong untuk makan siang bersama.
Advertisement
"Itu tiga hari sebelum berangkat ke Batam, dia ajak kita makan-makan di Pondok Cabe, semuanya diajak, 21 orang lebih. Katanya selametan ulang tahun," kata Misan.
Dia dan anggota keluarga lain pun terkejut ketika dikabarkan pesawat yang ditumpangi menantunya itu mengalami kecelakaan dan hilang kontak. Mereka lalu berkumpul di kediaman Bripka Erwin untuk saling menguatkan dan menanti kabar dari televisi ataupun telepon dari Mabes Polri.
"Tuhan Maha Adil, saya percaya anak saya itu masih selamat," kata Misan.
Pesawat Polri hilang kontak di perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Sabtu 3 Desember 2016. Sebanyak 13 polisi menumpangi pesawat jenis Skytruck P 4201 itu, termasuk lima awak. Proses pencarian masih terus dilakukan hingga saat ini.