Pengacara: Perbuatan Ahok Tunjukkan Kasih Sayang ke Umat Islam

Sirra menguraikan satu per satu program yang dilaksanakan Ahok saat menjabat Gubernur DKI yang bersentuhan langsung dengan umat muslim.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 13 Des 2016, 10:51 WIB
Diterbitkan 13 Des 2016, 10:51 WIB
20161201-Tak Ditahan, Ahok Tinggalkan Kejagung-Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberikan keterangan di depan Gedung Kejagung, Jakarta, Kamis (1/12). Ahok berterima kasih karena para wartawan telah mengawal kasus yang menimpa dirinya hingga saat ini. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam nota keberatan yang dibacakan pengacara dalam persidangan di gedung eks Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, majelis hakim diminta untuk kembali melihat apa saja yang sudah dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Mari kita kembali melihat rangkaian apa yang sudah dilakukan Ahok untuk warga muslim Jakarta, sehingga akan terlihat bagaimana mungkin Ahok dituduh menista agama Islam, padahal dia sudah menunjukkan kasih sayang pada umat Islam di Jakarta," ujar Sirra Prayuna saat membacakan nota keberatan di depan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (13/12/2016).

Sirra kemudian menguraikan satu per satu program yang telah dilaksanakan Ahok saat menjabat Gubernur DKI Jakarta yang bersentuhan langsung dengan umat muslim.

"Satu, telah membangun masjid di Balai Kota Jakarta yang digagas di era Jokowi dan dilaksanakan di era Ahok. Kedua, telah membangun Masjid Raya Jakarta di Daan Mogot yang akan selesai akhir 2016, karena Jakarta belum memiliki masjid provinsi," papar Sirra.

Selain itu, lanjut dia, Ahok juga telah membangun masjid di setiap rusun, memberikan bantuan ke masjid dan musala, ada 118 musala dan majelis taklim yang menadapat bantuan Rp 15 juta sampai Rp 75 juta. Demikian pula, mulai 2016 Kartu Jakarta Pintar dibagikan ke pelajar sekolah Islam.

"Mengumrahkan penjaga masjid atau musala atau marbot pada tahun 2014 dan 2015 sebanyak 40 orang, tahun 2016 sebanyak 50 orang dan tahun 2017 rencananya 100 orang," jelas Sirra.

Ahok menurut dia juga berhasil mengirim kontingen DKI Jakarta yang menjadi juara 2 pada MTQ Nasional di NTB di mana para pemenang diberi bonus dan gaji bulanan selama 2 tahun.

Selain itu, Ahok juga membuat kebijakan mempersingkat jam pulang PNS saat bulan Ramadan, yaitu pukul 14.00 WIB agar umat muslim bisa berbuka puasa bersama dengan keluarga. Bahkan, lanjut dia, menjelang Lebaran ada diskon bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar yang akan membeli sembako.

"Ahok juga membayar zakat, peduli pada lembaga zakat, infaq dan sadakah, selalu berkurban setiap tahun dari dana pribadi serta menutup tempat maksiat seperti lokalisasi Kalijodo," tegas Sirra.

Dengan semua itu, lanjut dia, sangat tidak mungkin kalau Ahok akan menista atau menghina agama Islam. Sebaliknya, apa yang dilakukan Ahok selalu mendukung dan memperhatikan umat Islam.

"Perbuatan di atas sangat jelas memperlihatkan kalau Ahok bukan pembenci Islam," tegas Sirra.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya