Transjakarta Siapkan Standar Kelayakan Bus yang Akan Dipesan

Seluruh bus Transjakarta yang dipesan nantinya juga harus dilengkapi tombol darurat untuk pemutus data.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Des 2016, 08:06 WIB
Diterbitkan 15 Des 2016, 08:06 WIB
Bus Transjakarta Difabel
Pemprov DKI Jakarta luncurkan Bus Transjakarta difabel, Rabu (19/10/2016). (Delvira Chaerani Hutabarat/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Transjakarta berencana membuat standar atau klasifikasi khusus untuk seluruh armada bus yang akan dipesan dan dioperasikan di wilayah Ibu Kota.

"Sekarang ini, kami sedang menyiapkan standar khusus untuk bus-bus yang akan dipesan ke depannya, terutama dari segi fitur keamanan," kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono di Balai Kota, Jakarta Pusat seperti dikutip dari Antara, Rabu 14 Desember 2016.

Menurut dia, salah satu standar khusus terkait segi keamanan tersebut yakni sistem perkabelan yang lebih baik serta fitur tombol darurat dengan sistem pemutus daya untuk meningkatkan keamanan selama berkendara.

"Khusus untuk sistem perkabelan, kami akan buat standar khusus atau wiring system yang terintegrasi dengan mesin bus, badan bus, dan pendingin ruangan (AC). Dalam hal ini, kami libatkan sejumlah pabrik karoseri," ujar Budi.

Dia menuturkan, seluruh bus Transjakarta yang dipesan nantinya juga harus dilengkapi dengan tombol darurat untuk pemutus data. Sehingga, apabila terjadi suatu kondisi gawat darurat, dapat diminimalisir dampaknya.

"Tombol darurat itu diletakkan di tempat yang mudah dijangkau, baik oleh pramudi maupun petugas on board, yaitu di ruang kabin, ruang mesin, dan sumber daya aki, sehingga arus listrik bisa diputus dengan cepat," tutur Budi.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, standar tersebut dirancang mengingat bus-bus Transjakarta dipesan dari berbagai merek dan karoseri yang berbeda, sehingga dibutuhkan suatu standar yang sama.

"Selanjutnya, kami juga berencana mengusulkan standar tersebut kepada Kementerian Perhubungan, sehingga diharapkan nantinya tidak hanya menjadi standar untuk bus Transjakarta saja, tetapi juga untuk bus-bus lainnya," ungkap Budi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya