Wakil KSAU: Pesawat Hercules Jatuh di Wamena Laik Terbang

Pesawat Hercules terbang dari Timika ke Wamena, dalam misi peningkatan kemampuan penerbang.

oleh Muslim AR diperbarui 18 Des 2016, 11:26 WIB
Diterbitkan 18 Des 2016, 11:26 WIB
 Wakil KSAU Marsdya Hadiyan Sumintaatmadja
Wakil KSAU Marsdya Hadiyan Sumintaatmadja

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 13 jenazah korban pesawat Hercules C-130 HS yang jatuh di sekitar Gunung Lisuwa, Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Minggu pagi, telah dievakuasi ke Bandara Wamena.

Wakil Kepala Staf Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja memastikan pesawat dengan nomor A-1334 itu, laik untuk tersebut. Bahkan, ia menambahkan, para kru yang ada di dalam pesawat pun laik terbang.

"Pesawat layak terbang, masih memiliki jam terbang, 69 jam terbang lagi. Kondisi pesawat, kru laik terbang. Jadi 69 jam terbang untuk perawatan 1.000 jam," beber dia dalam keterangan persnya di Halim Perdanakusumah, Minggu (18/12/2016).

Wakil KSAU Marsdya Hadiyan Sumintaatmadja mengatakan, pesawat Hercules terbang dari Timika ke Wamena, dalam misi peningkatan kemampuan penerbang. "Dari co-pilot ke pilot. Ini salah satu tes uji coba," kata Hadiyan.

Hardiyan menjelaskan kronologi jatuhnya pesawat Hercules TNI AU tersebut. Pada pukul 05.35 WIT, pesawat berangkat dari Timika dengan rencana tiba 06.13 WIT di Wamena.

Namun, pada pukul 06.09 WIT, pesawat Hercules dikabarkan hilang kontak dengan bandara Wamena. "Misi di Papua adalah salah satu tes, uji coba, latihan, yang nantinya para penerbang mampu mengoperasikan pesawat di mana pun berada. di mana pun pangkalan yang ada," beber dia.

 

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya