Liputan6.com, Jakarta Mudik Lebaran adalah momen yang paling dinantikan oleh masyarakat Indonesia. Jutaan orang melakukan perjalanan jauh ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, di tengah semangat kebersamaan ini, perjalanan jauh sering kali diiringi dengan berbagai risiko, seperti kecelakaan, kemacetan panjang, hingga kondisi cuaca yang tak menentu.
Dalam Islam, berdoa sebelum, selama, dan setelah perjalanan adalah bagian dari adab safar (bepergian). Rasulullah SAW sendiri selalu memanjatkan doa sebelum bepergian agar diberikan keselamatan dan kelancaran. Bahkan, dalam sebuah hadis disebutkan bahwa doa seorang musafir termasuk dalam doa yang mustajab.
"Rasulullah SAW bersabda: Ada tiga doa yang tidak diragukan mustajab, yaitu doa orang yang terzalimi, doa seorang musafir, dan doa orang tua kepada anaknya." (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Advertisement
Untuk itu, sebelum memulai perjalanan jauh, termasuk saat mudik Lebaran, penting bagi kita untuk mengetahui dan mengamalkan doa-doa yang dianjurkan oleh Rasulullah. Berikut panduan lengkapnya:
Doa Sebelum Berangkat: Memohon Perlindungan dan Kelancaran
Sebelum meninggalkan rumah, dianjurkan untuk membaca doa agar perjalanan yang akan ditempuh diberi kemudahan dan perlindungan oleh Allah SWT. Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah adalah:
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Bismillahi tawakkaltu 'alallah, laa hawla wa laa quwwata illa billah.
Artinya: "Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada-Nya. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah." (HR. Abu Dawud).
Doa ini menunjukkan bahwa kita berserah diri kepada Allah atas segala kemungkinan yang akan terjadi di perjalanan. Selain itu, Rasulullah juga menganjurkan agar seseorang yang hendak bepergian dititipkan kepada Allah dengan doa:
أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ
Astawdi’ullaha dinaka wa amanataka wa khawatima ‘amalik.
Artinya: "Aku menitipkan agamamu, amanahmu, dan akhir dari amal-amalmu kepada Allah."
Dengan membaca doa ini, kita berharap agar perjalanan tidak hanya aman secara fisik, tetapi juga diberkahi dan tetap dalam lindungan iman.
Advertisement
Doa Saat Naik Kendaraan: Bersyukur atas Fasilitas Perjalanan
Ketika sudah berada di dalam kendaraan, baik mobil, bus, kereta, kapal, maupun pesawat, ada doa yang dianjurkan untuk dibaca:
سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Subhanalladzi sakhkhara lana hadza wama kunna lahu muqrinin, wa inna ila rabbina lamunqalibun.
Artinya: "Mahasuci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami."
Membaca doa ini merupakan bentuk rasa syukur atas fasilitas yang telah diberikan oleh Allah serta pengingat bahwa kita suatu saat akan kembali kepada-Nya.
Doa di Tengah Perjalanan: Memohon Kemudahan
Di sepanjang perjalanan, dianjurkan untuk terus berdzikir dan memanjatkan doa agar diberikan keselamatan dan dijauhkan dari marabahaya. Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus bagi musafir:
اَللَّهُمَّ بِكَ أَسْتَعِيْنُ، وَعَلَيْكَ أَتَوَكَّلُ، اَللَّهُمَّ ذَلِّلْ لِي صُعُوْبَةَ أَمْرِيْ، وَسَهِّلْ عَلَيَّ مَشَقَّةَ سَفَرِيْ، وَارْزُقْنِيْ مِنَ الخَيْرِ أَكْثَرَ مِمَّا أَطْلُبُ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَرٍّ، رَبِّ اشْرَحْ لِيِ صَدْرِيْ، وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ
Allāhumma bika asta‘īnu, wa ‘alaika atawakkalu. Allāhumma dzallil lī ṣu‘ūbata amrī, wa sahhil ‘alayya masyaqqata safarī, warzuqnī minal khairi mim mā aṭlubu, waṣrif ‘annī kulla ṣyarr, rabbiṣ-raḥlī ṣadrī wa yassir lī amrī.
Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu aku memohon pertolongan dan kepada-Mu aku berpasrah. Ya Allah, ringankan kesulitan pada urusanku, mudahkanlah kendala perjalananku, karuniakanlah kebaikan bagiku melebihi apa yang kuminta, palingkanlah segala keburukan dariku. Tuhanku, lapangkanlah hatiku dan mudahkanlah urusanku.”
Selain itu, ketika melewati jalan menurun, dianjurkan untuk membaca Subhanallah, sedangkan saat melewati jalan menanjak, dianjurkan membaca Allahu Akbar sebagai bentuk pengagungan kepada Allah.
Advertisement
Doa Saat Sampai Tujuan: Bersyukur atas Perlindungan Allah
Setelah sampai dengan selamat di tempat tujuan, dianjurkan untuk membaca doa sebagai bentuk rasa syukur:
اَللّٰهُمَّإِنِّىْأَسْأَلُكَخَيْرَهَاوَخَيْرَأَهْلِهَاوَخَيْرَمَافِيْهَاوَأَعُوْذُبِكَمِنْشَرِّهَاوَشَرِّأَهْلِهَاوَشَرِّمَافِيْهَا
Allaahumma innii as aluka lhairohaa wakhairo ahlihaa wakhairo maa fiihaa wa a'uudzubika min syarrihaa wa syaarri ahlihaa wa syarri maafiihaa.
Artinya: "Ya Allah, saya mohon kepada-Mu kebaikan negeri ini dan kebaikan penduduknya serta kebaikan yang ada di dalamnya. Saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan negeri ini dan kejahatan penduduknya serta kejahatan yang ada di dalamnya."
Doa ini sebagai bentuk permohonan agar selama di tempat tujuan, kita tetap dalam keberkahan dan kebaikan.
Amalan Tambahan dan Tips Agar Perjalanan Lebih Lancar dan Selamat
Selain membaca doa, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan agar perjalanan lebih lancar dan selamat:
- Bersedekah sebelum berangkat, karena sedekah dapat menolak bala.
- Menjaga niat perjalanan, yaitu bukan hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk bersilaturahmi dan beribadah.
- Menghindari bepergian sendiri di malam hari, sesuai dengan anjuran Rasulullah.
Advertisement
Pertanyaan Seputar Doa Perjalanan Jauh
1. Apakah doa perjalanan hanya untuk mudik?
Tidak. Doa perjalanan bisa dibaca kapan saja saat seseorang melakukan perjalanan jauh, baik untuk bekerja, liburan, atau kepentingan lainnya.
2. Apakah ada waktu tertentu di mana doa perjalanan lebih mustajab?
Ya, doa musafir termasuk doa yang mustajab, terutama jika dilakukan dengan penuh keyakinan dan ketulusan hati.
3. Apa yang harus dilakukan jika lupa membaca doa sebelum berangkat?
Jika lupa, bisa membaca doa di tengah perjalanan, karena tidak ada batasan waktu khusus dalam berdoa.
