Alasan Jokowi Tetap Berlakukan Ujian Nasional

Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memutuskan ujian nasional 2017 tetap berjalan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 19 Des 2016, 20:07 WIB
Diterbitkan 19 Des 2016, 20:07 WIB
Jokowi
Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan ujian nasional 2017 tetap berjalan dengan beberapa penyempurnaan. Ujian nasional ini juga dianggap sebagai ajang untuk siswa bertarung di dunia internasional.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, keputusan yang Presiden Jokowi ambil bukan tanpa alasan. Jokowi ingin setiap siswa di Indonesia dapat bersaing tidak hanya tingkat nasional tapi juga hingga ke internasional.

"Presiden betul-betul menginginkan agar siswa kita bukan hanya menjadi petarung pada tingkat lokal saja, tetapi juga bisa bersaing pada tingkat internasional. Maka untuk itu UN tetap dijalankan," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/12/2016).

Untuk mencapai target itu, pemerintah akan melakukan serangkaian penambahan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan ujian nasional. Salah satunya dengan memasukan kisi-kisi nasional pada ujian sekolah.

"Kenapa itu dilakukan? Karena memang bentuk ukurannya adalah kita ingin pendidikan kita bukan hanya sekolah-sekolah baik saja, sekolah-sekolah bagus saja yang semakin bagus, tetapi juga bisa ada pemerataan," lanjut dia.

Dalam rapat juga muncul beberapa pertimbangan bila ujian nasional tidak dijalankan. Bila ujian nasional dihentikan akan ada kesenjangan sosial yang muncul terutama antara sekolah di Jawa dan di luar Jawa.

"Dan jangan sampai kemudian sekolah-sekolah dan Perguruan Tinggi-Perguruan Tinggi baik di negeri ini kembali lagi seperti dulu, hanya anak-anak yang bisa sekolah di Jawa. Nah untuk itu diputuskan, UN itu tetap, kemudian plus ditambah dengan kisi-kisi mata pelajaran secara nasional," imbuh Pramono.

Sementara, terkait kriteria kelulusan, Pramono menyebut tidak akan ada masalah. Kriteria yang sekarang sudah ada tetap akan dijalankan.

"Yang sekarang ini berlaku, diberlakukan. Jangan sampai salah nulis lho ya. Yang sekarang ini berlaku tetap diberlakukan," Pramono memungkas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya