Polri Cegah Peredaran Beras Oplosan Jelang Natal dan Tahun Baru

Polri tidak mau terulang kasus beredarnya beras oplosan beberapa waktu lalu.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 20 Des 2016, 19:57 WIB
Diterbitkan 20 Des 2016, 19:57 WIB
20150902-Logo Bareskrim-Jakarta
Bareskrim Polri (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Bareskrim Polri terus memantau distribusi bahan kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2017. Pemantauan dilakukan untuk mengantisipasi adanya peredaran bahan kebutuhan pokok yang dioplos atau dipalsukan.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya mencontohkan, pihaknya tidak mau terulang kasus beredarnya beras oplosan beberapa waktu lalu.

"Tetap kami lakukan, pemantauan kami cek di Bulog tentang kesiapan berasnya," kata Agung di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/12/2016).

Agung menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Bulog terkait pengawasan distribusi bahan pokok. Saat ini ada sejumlah kendala yang menimbulkan harga kebutuhan pokok cenderung naik saat tiba di pasar induk.

"Yang pertama terkait dengan masalah bawang misalnya, di Brebes itu waktu kita koordinasikan kemarin itu ada harganya Rp 20 ribu di petani tapi di Pasar induk Rp 40 ribu. Sehingga ditemukan langkah-langkah konkretnya bahwa ada hal yang terkait dengan distribusi. Kami akan pecahkan masalah itu," terang Agung.

Meski demikian, Agung menjamin bahwa kebutuhan bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru sudah mencukupi. Hanya saja yang perlu diawasi adalah pendistribusiannya.

"Tidak ada hal yang perlu khawatirkan, sistem distribusinya cukup bagus di Jakarta dan di daerah lain. Dan stok di daerah lain," ujar dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya