Liputan6.com, Jakarta - Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka dan Ibu-Ibu Kwarnas (IIK) menggelar acara "Membasuh Kaki Ibu" secara massal memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember.
Para peserta yang terdiri dari ibu dan anaknya tidak kuasa menahan tangis haru. Anak-anak yang mengikuti acara tersebut berjanji rajin belajar dan tidak nakal.
Salah satu peserta acara, Muhammad Sahidurrahman menangis tersedu-sedu di kaki sang ibu. Dia merasa banyak mengecewakan ibunya.
Advertisement
Sambil mengelap perlahan kaki si ibu, Sahid berucap dan berjanji untuk tidak nakal lagi. Sang ibu yang menatap dari atas kursi turut menitikkan air matanya.
"Sahid janji nggak bandel lagi, Bu. Maafin Sahid," tutur Sahid dalam acara 'Membasuh Kaki Ibu' di Area Air Mancur Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (21/12/2016).
Pelajar kelas 2 SMP Fatahillah, Cimanggis, Depok itu tampak tidak berani menatap mata orangtuanya itu. Sang ibu pun menarik wajah si anak sambil mengelap air mata yang mengalir deras di pipi putranya.
Ibu berjilbab biru dengan nama Nurlarifah itu mengakui bahwa memang ada saja sikap berlebihan dari si anak. Dia berusahan memaklumi kelakuan putranya.
"Anak saya mungkin iya bisa dibilang nakal. Ada saja. Dia berjanji nggak nakal lagi. Saya terharu dengan acara ini. Semoga anak saya ini bisa lebih baik," ucap Nurlatifah sambil mengusap air matanya denga tisu.
Sama halnya dengan Arief Setianto. Pelajar kelas 5 SD 03 Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur itu duduk bersimpuh di kaki ibunda. Sesekali dia merapatkan kedua tangannya sambil mengucap permohonan maaf.
"Aku rajin belajar mah. Mamah jangan sedih ya. Maafin aku," ujar Arief memelas.
Air mata pun mengalir di pipi Arief dan ibunya. Usapan tangan si ibu mendarat ke kepala Arief.
Arief kembali mengulang ucapannya dan mendoakan agar ibunya bisa selalu sehat. Dia berjanji tidak bersikap nakal lagi dan mendapat nilai yang baik di kelas.
"Iya mamah sehat Rif (Arif)," kata ibunda bernama Waryuti.
Acara dalam rangka memperingati Hari Ibu itu diikuti 500 ibu dan 500 anak-anak yang merupakan pelajar dari daerah se-Jabodetabek.