Tim Terbaik Polri Bantu Polda Tangani Kasus Perampokan Rumah Dodi

Boy menambahkan, penyidik Polda Metro Jaya hingga saat ini masih mengejar satu tersangka yang saat ini statusnya buron.

oleh Khairur Rasyid diperbarui 31 Des 2016, 20:48 WIB
Diterbitkan 31 Des 2016, 20:48 WIB
Boy Rafli Amar
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, di RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (31/12/2016). (Khairur Rasyid

Liputan6.com, Jakarta - Mabes Polri memberikan perhatian khusus terkait kasus perampokan dan pembunuhan sadis Pulomas, tepatnya rumah mewah pengusaha properti Dodi Triono. Hal itu terlihat dengan diterjunkannya tim untuk membantu penyidik Polda Metro Jaya dalam mengungkap kasus perampokan dan pembunuhan sadis di Pulomas.

"Bapak kapolri telah menugaskan tim terbaik untuk membantu agar pelaku kejahatan bisa dituntaskan secara maksimal. Kita tahu bahwa masih ada yang DPO mudah-mudahan dalam waktu dekat ini masih bisa dilakukan penangkapan terhadap yg bersangkutan," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (31/12/2016).

Dalam kunjungan itu juga, Boy Rafli Amar mewakili Kepolisian Republik Indonesia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum Dodit Triyono. "Saya mewakili keluarga besar Polri ingin bertakziah menyampaikan turut berduka kepada keluarga almarhum Dodi Triyono di mana kita tahu bahwa putri beliau masih dirawat," ujar dia.

Boy menambahkan, penyidik Polda Metro Jaya hingga saat ini masih mengejar satu tersangka yang saat ini statusnya buron atau masuk daftar pencarian orang (DPO). Satu buronan itu adalah Ridwan Sitorus. Pria yang dipanggil Yus Pane atau Marihot Sitorus ini lahir di Medan 11 November 1977.

"Sementara dalam pengejaran kepada tersangka yang buron, mudah-mudahan bisa segera. Yang jelas upaya penyelidikan ini terus berjalan sampai saat ini, mohon doa kepada seluruh masyarakat agar yang bersangkutan bisa segera ditangkap dan begitu juga kepada masyarakat luas yang mengetahui karena informasi DPO sudah kita sebarkan," tandas Boy.

Sebanyak 11 orang disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di sebuah rumah mewah di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa kemarin. Enam orang tewas dan lima luka-luka dalam peristiwa yang baru diketahui pada Selasa, 27 Desember pagi itu.

Enam korban tewas perampokan dan pembunuhan sadis Pulomas adalah pemilik rumah Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok.

Sementara lima korban selamat dari perampokan dan pembunuhan sadis Pulomas adalah anak korban bernama Zanette Kalila Azaria (13) serta empat asisten rumah tangga bernama Emi (41), Fitriani (23), Santi (22), dan Windy (23).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya